Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia-USA Dimulai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 02 April 2015, 03:28 WIB
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia-USA Dimulai
ilustrasi/net
rmol news logo Konsorsium sistem komunikasi kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US) yang terdiri beberapa perusahaan telekomunikasi global, mengumumkan dimulainya pembangunan proyek kabel laut pertama yang langsung menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat.

"Proyek pembangunan kabel yang dilaksanakan NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai 250 juta dolar AS ini diperkirakan selesai  kuartal keempat tahun 2016," kata Direktur Utama Telin, Syarif Syarial Ahmad dalam penjelasan yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (1/4).

Konsorsium SEA-US terdiri dari PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.

Syarif menambahkan, pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut ini menjadi salah satu langkah penting bagi pemenuhan kebutuhan komunikasi yang cepat di Indonesia, serta membuktikan komitmen Telin menghadirkan infrastruktur telekomunikasi berteknologi tinggi.

Tujuan ini semakin dekat dengan pembangunan SEA-US, sistem komunikasi kabel laut pertama yang menghubungkan langsung Indonesia ke Amerika Serikat sebagai sumber konten internet dunia,” imbuhnya.

Nantinya, sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philippines; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat.

Panjang pembangunan kabel laut diperkirakan mencapai 15.000 kilometer, melewati rute yang berbeda dan didesain sedemikian rupa  menghindari area rawan bencana alam di Asia Timur, sehingga mampu memberikan rute  berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan kehandalan layanan yang lebih stabil.

Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk). Dengan kapasitas ini, SEA-US  mampu memberikan kebutuhan bandwidth Asia Tenggara dan Amerika Utara yang selalu meningkat dengan performa  tak tertandingi, khususnya kedua negara ASEAN tersebut melalui sistem komunikasi kabel laut yang  ada maupun yang dalam perencanaan.

Pembangunan SEA-US ini pun  akan menguntungkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Papua Nugini dan Australia. Pembangunan proyek SEA-US ini nantinya terhubung dengan proyek SEA-ME-WE 5 (South East Asia-Middle East-West Europe), dengan menghubungkan Manado dan Dumai melalui sistem komunikasi kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG).

Keseluruhan sistem komunikasi kabel laut yang dibangun Telin dalam konsorsium skala global ini menjadi perwujudan Indonesia Global Networks (IGN) yang menjadikan peran nyata Indonesia sebagai Global Hub telekomunikasi dunia.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA