Dirut PHE I Tenny Wibowo mengatakan, saat ini, produksi minyak mencapai 70.500 barel per hari (bph) dan gas 513 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau total 159.100 barel setara minyak per hari.
Pada 2014, PHE menargetÂkan produksi minyak 73.000 barel per hari (BPH) dan gas 490 MMSCFD atau migas 157,52 ribu barel setara minÂyak per hari.
"Tahun ini produksi minyak ditargetkan 73.500 barel per hari dan gas 575 MMSCFD," katanya, kemarin.
Menurut dia, pada 2015, tambahan produksi antara lain berasal dari Blok Senoro Toili, Sulawesi Tengah berupa gas 250-300 MMSCFD dan kondensat 5.000-6.000 barel per hari.
Pada tahun ini, dia bilang, PHE mengalokasikan belanja modal sekitar satu miliar dolar AS dan operasi satu miliar dolar AS.
Terkait sengketa bisnis antara PHE Raja Tempirai (PHE RT) dengan PT Golden Spike EnÂergy Indonesia (GSEI) diyaÂkini tidak akan mengganggu produksi.
General Manager Legal PHE, Supriyadi mengatakan, keputusan akhir Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memenangkan pihak GSEI dinilai lemah karena banyak mengandung pelanggaran baik dalam perjanjian kontrak atauÂpun pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia.
Dia menambahkan, putuÂsan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa ketenÂtuan ICC Abitration Rules mengharuskan para pihak yang saling bertentangan harus berasal dari negara yang berbeda. "Pertimbangan itu mengada-ada dan tidak ada dalam klausul ICC (lembaga arbitrase)," katanya. ***