Aturan Nggak Jelas, Penerapan KIS Malah Bikin Joki Gas 3 Kg Menjamur

Pemerintah Mau Pakai Sistem Tertutup Buat Si Tabung Melon

Senin, 09 Februari 2015, 10:20 WIB
Aturan Nggak Jelas, Penerapan KIS Malah Bikin Joki Gas 3 Kg Menjamur
elpiji 3 kg
rmol news logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mulai memberlakukan distribusi tertutup elpiji 3 ki­logram (kg) mulai pertengahan tahun ini. Pembeli tabung melon itu harus menunjukan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan, pihaknya masih mempersiapkan teknis mekanisme pendistribusian tertutup untuk elpiji 3 kg.

Nantinya, para pengguna elpiji subsidi itu harus membeli dengan menggunakan kartu. Namun, dia belum mengetahui apakah kartu tersebut diintegrasikan ke Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik Presiden Jokowi atau tidak.

"Salah satu opsinya pakai kar­tu itu (KIS), sedang kita bahas apakah digabungkan kartu sakti Pak Presiden sekalian di situ datanya," ujar Wiratmadja saat menghadiri acara Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, untuk tahap awal pendistribusian tertutup akan dilakukan di wilayah Indonesia bagian timur. Sementara tahun depan distribusi tertutup akan dilakukan di seluruh wilayah yang memiliki depo elpiji.

"Pilot project pertengahan tahun mungkin akan dimulai. Secara skala kecil kan kemarin sudah dicoba di Batam, Solo, Malang. Itu yang mekanismenya pakai kartu. Jadi kita akan bikin pilot project yang skalanya lebih besar," katanya.

Terkait masih minimnya depo elpiji di wilayah Indonesia Timur seperti Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur, Kementerian ESDM bakal mengusulkan ang­garan khusus untuk pembangu­nan depo.

Tiga wilayah itu dipilih lan­taran belum memiliki depo elpiji. Selama ini pasokan elpiji langsung didistribusikan dari Pu­lau Jawa. Menurutnya, anggaran pembangunan depo akan diusul­kan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, dia belum bisa menyebutkan besaran dana yang dibutuhkan untuk pembangunan depo elpiji subsidi.

Ketua II Himpunan Wiras­wasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) M. Ismeth mempersilakan pemerintah men­coba penerapan distribusi tertu­tup untuk elpiji 3 kg.

Namun yang menjadi pertan­yaan, kata Ismeth, apakah kartu Presiden itu sudah menyebar merata dan benar diterima oleh orang yang berhak.

Direktur Pemasaran PT Per­tamina Ahmad Bambang mendu­kung rencana itu. Menurutnya, subsidi tertutup penting dilaku­kan supaya anggaran subsidi tidak membengkak. "Pemerintah harus mengontrol distribusinya karena itu merupakan produk subsidi," katanya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA