Pakar pertanian dari UniverÂsitas Hasanudin, Makassar, Prof Dr Muslim Salam mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah saat ini belum cukup dalam menghadapi MEA 2015.
"Soalnya di ASEAN kita memiliki dua pesaing kuat di sektor pertanian, yaitu Thailand dan Vietnam. Dalam 2 hingga 3 tahun mendatang mungkin beras kita bisa swasembada. Tapi di sisi lain, beras kita masih akan kalah bersaing dari sisi kualitas maupun harga dengan dua negara tetangga itu," ungkap Muslim.
Sebab itu, dia mendorong pemerintah meningkatkan daya saing produk pangan melalui subsidi, dengan jalan membeli hasil panen petani dengan harga lebih mahal. Dengan hal itu, petani terdorong mau menanam padi dengan kualitas yang baik.
Ia mengingatkan, menahan laju impor beras tidak mungkin dilakukan dengan regulasi. Hal itu tidak akan efektif karena akan melanggar prisip perdaÂgagan bebas. Proteksi melalui tarif
barrier juga tidak akan bisa dilaksanakan karena Indonesia akan diimpor oleh negara lain.
"Yang bisa dilakukan adalah berbenah, jangan ada
black marÂket. Soalnya kalau impor legal produk kita masih bisa bersaing dari sisi harga," ujar Muslim.
Ia juga mengingatkan perÂlunya dukungan pemerintah daerah (pemda) dalam mewuÂjudkan tekad pemerintah pusat mewujudkan kemandirian panÂgan. Sebab, tanpa dukungan pemda apa yang diinginkan oleh pemerintah tidak akan bisa dilaksanakan.
Peneliti Center For InformaÂtion and Development Studies (CIDES) Hilmi Rahman IbraÂhim mengatakan, Kementerian Perdagangan maupun KemenÂterian Pertanian memang lebih baik melibatkan lembaga surÂveyor baik PT Sucofindo mauÂpun PT Surveyor Indonesia seÂbagai Instrumen pengendalian dan pengawasan.
"Pengendalian maupun penÂgawasan dimaksudkan agar Sucofindo maupun Surveyor Indonesia dapat membantu peÂmerintah melakukan survei dan monitoring atas kebutuhan riil pangan yang perlu diimpor," kata Hilmi.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman optimistis keÂmandirian pangan akan tercapai dalam waktu tiga tahun. Apalagi pemerintah sudah menyiapkan dana yang cukup besar dari pengalihan subsidi BBM.
Dana itu akan disalurkan untuk program pembangunan dan perbaikan irigasi, subsidi pupuk, bantuan benih dan membeli alat mesin pertanian yang menjadi faktor kunci untuk menuju swasembada pangan. ***