Ketua Dewan Pembina KesaÂtuan Nelayan Tradisional IndoÂnesia (KNTI) Muhammad Riza Damanik mengatakan, KemenÂterian Koordinator Kemaritiman bisa mensiergikan empat keÂmenterian yang dinilai berkaitan erat dengan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Pengalaman Menko Maritim Indroyono Soesilo yang panjang di birokrasi dan kelautan harus menÂjadi modal besar untuk meÂnsiÂnerÂgikan Kementerian KeÂlautan dan Perikanan, KÂeÂmenÂteÂrian PerÂhuÂbuÂngan, Kementerian PariÂwiÂsata, dan Kementerian ESDM (EneÂrÂgi dan Sumber Daya MiÂneral),†kata Rizal di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, proses sinergi itu dilakukan tidak dalam rangka saling meniadakan tetapi justru dalam rangka saling memÂperÂkuat. Ia mencontohkan KeÂmenÂterian ESDM dinilai bukan untuk memperluas tambang yang meruÂsak laut dan mengusir nelayan, tetapi dalam rangka menemukan energi terbarukan yang berÂsumÂber dari pasang surut, arus laut, angin, atau matahari.
Begitu juga dengan KeÂmenÂterian Pariwisata. Menurutnya, kementerian tersebut harus dapat bersinergi dengan kegiatan nelaÂyan tradisional dan masyarakat lokal. Selain itu, jangan lagi dikuasai pihak asing.
Sementara, Kementerian PerÂhuÂbungan harus mampu memÂpercepat konektivitas logistik nasional. “Kementrian Kelautan tugasnya menjadi lebih khusus untuk pengelolaan pulau kecil dan peningkatan kesejahteraan nelayan dan diversifikasi pangan kelautan,†katanya.
Direktur Institute for DeÂvelopÂment Economy and Finance (INDEF) Eni Sri Hartati meÂngatakan, mendukung adanya Kementerian Kordinator KeÂmaritiman untuk mendorong sektor maritim dalam negeri.
Namun, dia bilang, hal tersebut harus dibarengi dengan program-program yang efektif.
“Kalau nanti ditindak lanjuti dengan program yang baik tentu akan baik untuk sektor maritim,†tukasnya.
Tetapi, jika kementerian itu hanya dibangun tapi tidak diduÂkung dengan program yang efekÂtif dinilainya percuma karena hanya menambah birokrasi.
Menko Kemaritiman IndroÂyono Soesilo mengatakan, IndoÂnesia bisa menjadi poros maritim dunia seperti yang disampaikan dalam kampanye presiden JoÂkowi. “Saya kira dengan potensi yang ada, sangat memungkinkan (Indonesia menjadi poros maÂritim dunia),†katanya. ***