Kelebihan panser ini, selain bisa beroperasi di darat juga bisa berjalan di atas air. Produk ini sebagai panser amphibi pertama buatan dalam negeri, khususnya di pabrik Pindad di Bandung, Jawa Barat.
“Amphibi jelas kemampuan masih speed 1-2 gelombang laut. Artinya, baru cocok untuk kavaleri dan infanteri di daerah perbatasan yang ada sungaiÂnya,†kata Direktur Produk ManuÂfaktur Pindad Tri Hardjono.
Tri menjelaskan, panser Anoa versi amphibi dikemÂbangÂÂkan melalui kerja sama deÂngan Italia. Panser varian baru ini mampu membawa 10 perÂsonel dan 2 pengemudi.
Selain versi amphibi, Pindad akan meluncurkan panser Anoa versi canon, yaitu panser Anoa dilengkapi oleh senjata canon 90 mm (milimeter). Teknologi Anoa canon ini mengadopsi teknologi panser Tarantula buatan Korea Selatan (Korsel), sedangkan teknologi persenÂjataan atau canon mengganÂdeng Belgia.
Anoa versi canon mampu membawa 3 orang personil. Kemampuan manuver atau gerakan Anoa versi terbaru lebih gesit daripada versi lama.
Rencananya, Anoa versi canon dan amphibi dipamerkan ke publik 5-9 November 2014 saat pagelaran Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kepala Humas Pindad Sena Maulana menambahkan, rencaÂnaÂnya panser varian terbaru tersebut akan diberi nama oleh Presiden Jokowi.
Ia mengungkapkan, harga per unit panser tipe canon renÂcananya dipatok Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar per unit. Sedangkan varian amphibi dijual lebih murah. ***