“Sekarang baru 10 persen, baru mencakup pondasi, deÂsain, drill dan alat-alat itu dan jalan,†ungkap Direktur KeÂuangan Semen Padang Benny Wendry di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, dengan adanya pabrik tersebut akan meÂnambah pasokan sebanyak 3 juta ton per tahun. Nantinya proÂduksi semen dari pabrik terÂsebut akan dipasarkan ke sebagian wilayah Sumatera.
“Dijual ke Sumatera, Jakarta, Banten. Nggak buat ekspor, cuÂkup dalam negeri aja,†jelasnya.
Pembangunan pabrik terseÂbut menghabiskan biaya sekitar Rp 3,8 triliun. Sementara kapasitas proÂduksi yang diharapkan meningkat 9,8 juta ton dari sebelumnya 6,8 juta ton.
Untuk diketahui, di wilayah Sumatera, pertumbuhan kebuÂtuhan semen mencapai 1,5 perÂsen per tahun. Sedangkan utiliÂsasi Semen Padang sudah hamÂpir mencapai 100 persen.
Tahun 2013 Semen Padang berÂhasil menjual 6,57 juta ton dengan market share 45 persen (SuÂmatera dan Jawa bagian barat), sedangkan secara naÂsional market share Semen PaÂdang sebesar 12 persen.
Sebelumnya, Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, pembangunan pabrik Indarung VI didasari pada kebutuhan pasar semen di wilayah Sumatera dan Jawa baÂgian Barat.
Menurutnya, seperti pabrik-pabrik milik perseroan terbaru lainnya, pabrik Indarung VI ini juga dikerjakan secara swakeÂlola. Pabrik ini tidak hanya menÂjadi kebanggaan Semen InÂdonesia Group, tapi juga menÂjadi kebanggaan nasional kaÂrena menjadi bukti bahwa industri manufaktur, permeÂsinan dan konstruksi lokal telah mampu mewujudkan pabrik berkelas dunia. ***