Target Penerimaan Migas Rp 299 Triliun Sulit Tercapai

Produksi Blok Cepu Belum Bisa Tutupi Kekurangan

Kamis, 25 September 2014, 07:32 WIB
Target Penerimaan Migas Rp 299 Triliun Sulit Tercapai
ilustrasi
rmol news logo Pemerintah menargetkan penerimaan minyak dan gas bumi (migas) tahun depan Rp 299,1 tri­liun. Angka ini naik 1,25 persen dibanding tahun ini.

Target penerimaan Rp 299,1 triliun ini sesuai dengan target produksi minyak sebesar 900 ribu barel per hari dan dan gas 1,25 juta barel setara minyak per hari.

Namun, target penerimaan ne­gara diprediksi sulit tercapai ka­rena produksi minyak Indo­nesia terus mengalami penurunan dan diprediksi sulit mencapai 900 ribu barel per hari.

Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto memaparkan, penerimaan tersebut berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) Rp 83,8 triliun, meliputi minyak bumi Rp 32,8 triliun dan gas Rp 50,9 tri­liun. Kemudian ada peneri­maan dari Sumber Daya Alam (SDA) Rp 215,3 triliun dengan minyak bumi Rp 164,8 triliun dan gas Rp 50,4 triliun.

Selain produksi migas, pene­rimaan juga dipengaruhi cost recovery sebesar 17,8 miliar do­lar AS, asumsi Indonesian Crude Price (ICP) 105 dolar AS per ba­rel dan nilai tukar rupiah Rp 11.900 per dolar AS.

Untuk diketahui, dalam Ang­garan Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) di­targetkan Rp 295,4 triliun.

Anggota Dewan Energi Na­sional (DEN) Tumiran pesimis target produksi minyak yang di­tetapkan pemerintah dan DPR sebesar 900 ribu barel per hari bisa tercapai.

“Saya kira sulit dicapai. Seka­rang saja produksi 800 ribu barel susah. Mau naikkan lagi 100 ribu barel,” kata Tumiran.

Menurut dia, meskipun lapa­ngan Cepu beroperasi, produksi minyak 900 ribu masih sulit ter­capai. Cepu masih masih mem­­butuhkan waktu setahun hingga dua tahun hingga men­capai pun­cak produksi.

 Tumiran mengatakan, masih banyak sumber lain untuk me­ningkatkan produksi minyak. Salah satunya dengan mengem­bangkan sumur-sumur pening­galan Belanda.

Menko Perekonomian yang juga Plt Menteri ESDM Chairul Tanjung mengatakan, angka pa­ling realistis produksi minyak sebesar 845 ribu barel per hari. Target tersebut sudah memper­hitungkan penambahan produksi dari Blok Cepu. Menurut dia, tar­get tersebut su­dah naik signifikan ketimbang tahun ini. Bahkan, pro­duksi minyak hingga Juli hanya 788 ribu barel.

Sebelumnya, Pelaksana Kepala Satuan Kerja Khusus Hulu Mi­nyak dan Gas (SKK Migas) Jo­hannes Widjanarko juga pesi­mis target lifting 900.000 barel per hari bisa tercapai. Alasannya, mes­ki ada Blok Cepu, tapi ladang minyak terus mengalami penuru­nan produksi lebih dari 5 persen per tahun.   ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA