Konsumen Mengeluh Meski Solar Non Subsidi Tersedia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 10 Agustus 2014, 19:56 WIB
Wawan Ugan/rmol
rmol news logo . Kebijakan pemerintah pusat membatasi solar bersubsidi dikeluhkan konsumen di Tasikmalaya. Selain jam pembelian solar dibatasi waktu, ketersediaan dex alias solar non subsidi harganya dianggap terlalu mahal hingga sepi pembeli.

Aktifitas salah satu SPBU di Tasikmalaya sepi, pasca dikeluarkannya keputusan pemerintah pusat membatasi solar bersubsidi.

Meski pasokan normal, namun konsumen pembeli solar bersubsidi mengeluhkan kebijakan pembatasan solar bersubsidi. Konsumen kelas pengusaha kecil tidak bisa lagi membeli solar dimalam hari akibat adanya pembatasan jam pembelian solar yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB sore.

Di sisi lain, mereka juga enggan berpindah menggunakan dex alias solar non subsidi dengan alasan lebih mahal. Akibatnya dex atau solar sepi dari pembelian konsumen.

Menurut Ketua Hiswana Migas Priangan Timur, Wawan Ugan, di wilayah Priangan Timur meliputi Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar terdapat empat SPBU yang dibatasi pembelian solarnya. Meski sejak diberlakukan terdapat kesulitan, namun reaksi masyarakat masih terbilang normal.

Dampak pembatasan solar bersubsidi akan kian dirasakan awak bis yang memang banyak berasal dari Tasikmalaya.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA