Menko Perekonomian Chairul Tanjung yang akrab disapa CT tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB, ditemani Menteri PerdagaÂngan (Mendag) M Lutfi, Menteri PertaÂnian (Mentan) Suswono dan Dirut Perum Bulog Sutarto AliÂmoeso. Semuanya datang berÂsaÂmaan dari kantor Kementerian KoorÂÂdinator Bidang Perekonomian.
Kedatangan rombongan langÂsung disambut para pedagang. Melihat para menteri yang daÂtang, seorang pedagang berÂnaÂma Mujiyanti tiba-tiba mengÂhamÂpiri rombongan dan berkeluh kesah karena sepinya pembeli di Pasar Klender. Mujiyanti heran dengan sepiÂnya pembeli padahal sudah masuk H-7 Lebaran.
“Mungkin duitnya pada nggak ada kali ya,†keluhnya.
CT yang mengenakan batik coklat dengan lengan digulung, berÂusaha menenangkan MujiÂyanÂti. Dia menjamin, minggu ini pasti pembeli akan meningkat. Apalagi Tunjangan Hari Raya (THR) sudah turun.
Selain mendapatkan keluhan sepinya pembeli dari pedagang, CT dan Mendag Lutfi juga ‘diÂpalak’ THR oleh pendagang. Hal ini terjadi ketika CT dan romÂboÂngan mengunjungi pedagang ayam untuk menanyakan harga.
Seorang pedagang ayam berÂnama Asti mengeluhkan harga ayam yang turun, sementara harÂga barang-barang naik.
“Harga barang-barang naik pak. Kurang uangnya. Bapak baÂgilah uangnya Rp 200 ribu pak,†ujarnya sambil tersenyum.
Grrrr sontak orang-orang yang ada di sekitarnya tertawa. CT pun menanggapi hanya dengan tertawa yang langsung beranjak pergi.
Sementara, Lutfi yang mengÂgenakan batik coklat gelap lengan panjang, ‘dipalak’ THR oleh pedaÂgang cabe buat beli baju baru “ Ibu kita ketemu lagi. Bajunya masih saÂma kayak minggu lalu,†ucap Lutfi.
Si ibu pun langsung menjaÂwab,â€Iya pak belum bisa beli yang baru. Ini nunggu THR dari baÂpak, nggak ada uangnya. MaÂkaÂnya nunggu bapak ini,†ucapÂnya sambil tertawa.
Rombongan para menteri ini keliling pasar hanya 35 menit. Menurut CT, hasil kunjungan ke pasar tradisional harga bahan poÂkok seminggu sebelum Lebaran masih aman. Dari semua bahan pangan yang disidak, pedagang mengaku tidak ada kenaikan harga yang begitu berarti.
CT mencontohkan, harga daÂging ayam yang sebelumnya melonjak sebelum puasa, dilaporkan turun menjadi Rp 30 ribu dari Rp 35 ribu mingÂgu lalu. Sedangkan harga bawang merah dan bawang putih mengaÂlami kenaikan harga maÂsing-masing sebesar Rp 2 ribu per kilogram (kg).
Kenaikan juga terjadi pada daÂging sapi. CT mengaku, berÂdaÂsarkan laporan pedagang naik sekitar 7 persen. Saat ini, hargaÂnya masih bertengger Rp 95-100 ribu. Alasan lonjakan harga itu adalah kompensasi dari harga kulit dan jeroan sapi yang meÂlimpah, tapi sepi peminat.
Sebelum meninggalkan pasar, CT meminta agar para pedagang tidak menaikkan harga lagi jelang Lebaran dan tetap mempertaÂhanÂkan harga yang ada sekarang. Jika perlu, harganya harus turun.
Lutfi mengaku sidak dilakukan untuk memastikan keterÂsediaan barang kebutuhan pokok sekaligus memantau harga. Dia mengakui, ada beberapa barang yang mengÂalami kenaikan namun masih dalam batas normal. “Yang terÂpenting pasokan aman,†katanya.
Terkait daging celeng, Lutif meÂnegaskan, hasil sidaknya ke Pasar Klender tidak ditemukan adanya daging celeng. Apalagi saat ini harga daging rata-rata sudah turun menjadi Rp 90 ribuan per kg kaÂrena pasokannya berlimpah.
Harga Cabe MerosotMentan Suswono mengatakan, penurunan harga cabe sangat mengkhawatirkan. Saat ini cabe hanya Rp 14 ribu per kg. Harga ini di bawah harga standar Rp 28 ribu per kg.
Penyebab merosotnya harga cabe adalah kelebihan produksi cabe petani. Petani mengacu kepaÂda taÂhun sebelumnya saat lonjaÂkan perÂmintaan yang tinggi. KareÂna itu, produksi tahun ini lebih banyak.
“Mereka berpikir haga cabe akan tinggi seperti tahun lalu jadi mereka rata-rata menanam dalam jumlah banyak, jadi
over,†kata Suswono.
Karena itu, dia berharap pertani belajar dari masalah ini. Supaya tidak rugi lagi, petani harus bisa mengatur suplainya, tapi tidak meÂrugikan pembeli. Untuk itu, piÂhaknya saat ini sedang berkoorÂdinasi dengan Kementerian PerÂdagangan (Kemendag). ***