Demikian diungkapkan Guru Besar Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Prof. Yuwana Murjoko dalam seminar bertema ekonomi kreatif yang digagas Universitas Kristen Maranatha dan Pengurus Wilayaha Nahdlatul Ulama Jawa Barat, di kawasan Jalan Pasteur, Bandung, Jumat (4/7).
Yuwana mengatakan, keberhasilan ekonomi kreatif sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
Hal inilah yang menyebabkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan masih sangat rendah.
"Saat ini masih sangat kecil, masih di bawah," kata Yuwana.
Yuwana pun berpendapat, jika ingin mengembangkan ekonomi kreatif, maka kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Bahkan, menurutnya, di sejumlah negara yang ekonomi kreatifnya maju, sumber daya manusia dijadikan aset utama dibanding sumber daya alam maupun potensi lainnya.
Dirinya menilai, terdapat empat hal utama yang menjadi faktor penentu tumbuhnya ekonomi kreatif, yakni akademis, bisnis, masyarakat itu sendiri, dan pemerintah. Maka dari itu, dirinya berharap, ke depan pemerintah lebih fokus dalam pembangunan sumber daya manusia, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
Menurutnya, perubahan
mindset budaya dan perilaku masyarakat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi kreatif. Kendati begitu, pihaknya optimistis ekonomi kreatif tanah air akan tumbuh dalam kurun waktu yang tidak lama lagi.
Disinggung visi misi kandidat calon presiden-calon wakil presiden pada Pemilihan Umum Presiden 2014 ini, Yuwana berpendapat, visi misi perekonomian Joko Widodo-Jusuf Kalla diyakini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Dengan visi misi Jokowi-JK yang ingin menjadikan sumber daya manusia sebagai kekayaan utama, menurutnya hal ini menjadi angin segar bagi dunia ekonomi kreatif tanah air.
"Kalau ada salah satu capres akan memanusiakan manusia, maka ini hal paling prinsip," katanya. Bahkan, tambah dia, secara eksplisit, Jokowi sangat memperhatikan industri kreatif, khususnya pada kalangan muda.
"Disitu terlihat sudah fokus perhatiannya," seraya mengatakan Indonesia berpeluang besar mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya.
[dem]
BERITA TERKAIT: