Presiden Direktur Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan, dengan datangnya armada pesawat yang ke 25 ini, kini maskapai semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu maskapai penerbangan domestik yang semakin dipercaya masyarakat.
“Kedatangan pesawat dengan jenis sayap sharklet ini sejalan dengan strategi bisnis Citilink di segmen
Low Cost Carrier (LCC) yang efisien, namun dapat mendorong percepatan pertumbuhan perusahaan dalam menjawab tuntutan pasar domestik,†kata Arif, kemarin.
Menurutnya, penambahan jumlah armada Citilink ke depannya akan terus sejalan dengan penambahan frekuensi dan rute-rute baru. Termasuk, target untuk merambah beberapa destinasi regional.
Sebelumnya, Arif bersama anggota direksi lainnya menyambut kedatangan pesawat terbaru Citilink itu di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (14/6) setelah menempuh penerbangan selama 28 jam dengan transit di Uni Emirat Arab dan Srilanka.
Menurut Arif, waktu penerbangan sendiri dari markas Airbus di Toulouse, Prancis hingga mendarat di Bandara Soekarno-Hatta memakan waktu 18 jam.
“Pesawat dengan nomor PK-GLZ itu merupakan pesawat gelombang pertama dari delapan pesawat bersayap sharklet yang akan didatangkan Citilink secara bertahap hingga akhir tahun 2014,†jelas dia.
Hingga akhir 2014 Citilink akan memiliki 32 pesawat berjenis Airbus A320. Pesawat Airbus A320 bersayap sharklet dirancang pabrikannya untuk lebih
green karena ramah lingkungan dengan tingkat kebisingan yang sangat rendah.
Selain itu, kombinasi mesin baru dan sayap sharklet mampu menghemat bahan bakar hingga 15 persen dari konsumsi umumnya pesawat. ***