Mobil Murah Minum Premium, Menteri Hatta Sindir Menperin

Kamis, 10 April 2014, 09:43 WIB
Mobil Murah Minum Premium, Menteri Hatta Sindir Menperin
Menko Perekonomian Hatta Rajasa
rmol news logo Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyindir Menteri Perindustrian (Menperin) karena banyaknya pengguna mobil murah alias Low Cost and Green Car (LCGC) yang masih menggunakan premium.

Hatta menjelaskan, sejak awal dirinya mengingatkan agar mobil murah yang mendapatkan insentif dan berbagai kemudahan dari pemerintah tidak mengkonsumsi BBM bersubsidi. “Tanya Menteri Perindustrian (MS Hidayat), waktu itu didesain seperti apa. Harus sudah dipikirkan. Kan dari awal kami sudah minta ini didesain jangan minum BBM subsidi. Karena sudah diberikan insentif begitu banyak,” tegas dia.

Terkait dengan sanksi, Hatta berharap Kemenperin dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan berdiskusi menyelesaikan masalah ini.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brojonegoro juga mendesak Menperin mencari solusi cepat supaya penggunaan mobil murah tidak minum BBM subsidi lagi karena akan membuat kuota BBM jebol.

Menurut dia, pembatasan konsumsi BBM subsidi dapat dilakukan dengan cara mengubah mesin mobil murah agar lebih sensitif menenggak premium.

 â€œJangka pendeknya mesin harus lebih sensitif terhadap penggunaan RON di bawah 90. Tapi nggak harus mati atau langsung rusak, yang penting orang langsung merasakan bedanya,” jelas Bambang.

Untuk itu, pihaknya meminta action dari Menperin apapun caranya. “Silakan mereka pikir dari segi teknologi yang memungkinkan. Dari kami pokoknya jangan sampai subsidi BBM jebol,” jelasnya.

Terkait usulan penggantian selang BBM atau nozzle, kata Bambang, membutuhkan waktu cukup lama. Soalnya PT Pertamina (Persero) harus merogoh investasi untuk mendirikan pompa bensin dan penyesuaian kendaraan LCGC.

Menperin MS Hidayat ngotot menjalankan rencananya mengubah selang bensin atau nozzle mobil murah. Namun, kebijakan itu harus melibatkan Kementerian ESDM karena akan mengubah ukuran selang premium dan pertamax di SPBU.

Nozzle premium nantinya dibuat lebih besar sehingga tidak muat untuk mobil murah alias LCGC. “Kita pakai cara teknis untuk sementara. Nanti itu kalau disepakati akan ada perbedaan RON 92 dan RON 90,” ucap Hidayat.

Dia juga akan meminta pabrikan mobil murah agar membuat selang yang hanya cocok untuk pertamax.

Mobil Mewah Dilarang Juga

 Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengusulkan, selain mobil murah, mobil mewah seharusnya juga dilarang pakai BBM subsidi.

“Sebenarnya, kalau masalah LCGC boleh atau tidak pakai BBM subsidi, sampai saat ini tidak ada aturan yang melarangnya. Kalau ada, misalnya tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2013, kita di SPBU mungkin bisa mencegah mobil LCGC beli BBM subsidi,” jelasnya.

Ali mempertanyakan mengapa hanya mobil murah saja yang akan dilarang pakai BBM subsidi, kenapa tidak berlaku untuk mobil mewah juga.

“Mobil mewah memang tidak dapat insentif, tapi dengan orang yang mampu membeli mobil mewah, berarti dia juga bisa menikmati  subsidi BBM bertahun-tahun. Menurut saya kenapa tidak sekalian mobil mewah dilarang pakai BBM subsidi,” ucapnya.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA