Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana berharap sudah bisa mengantongi izin pengelolaan konsesi Pelabuhan Kuala Tanjung pada akhir April atau awal Mei.
“Tadinya pengen barengan (dengan Pelabuhan Belawan) tapi Kuala Tanjung masih harus penyempurnaan,†katanya.
Perseroan juga sudah membentuk perusahaan patungan (
joint venture) dengan sesama perusahaan pelat merah lainnya. Kali ini Pelindo I menggandeng PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Waskita Karya.
Nama perusahaannya nanti PT Prima Terminal Nabati. Pelindo I memiliki porsi kepemilikan 55 persen, PTPP 30 persen dan PT Waskita Karya 15 persen.
Rencananya, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dengan membangun terminal curah cair baru. Pelindo I menganggarkan dana sekitar Rp 700 miliar guna penyelesaian proyek tersebut.
Sebelumnya, Pelindo I mendapat restu pengembangan Pelabuhan Belawan, Medan. Perusahaan pelat merah ini menggandeng dua mitranya sesama BUMN yakni PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya.
“Dengan sinergi BUMN akan semakin cepat. Kami sudah belajar dari pembangunan pelabuhan di Dumai dan Perawang,†kata Bambang.
Dalam perusahaan joint venture yang diberi nama PT Prima Terminalpeti Kemas, Pelindo I memiliki porsi kepemilikan 70 persen, PT Wijaya Karya 15 persen dan PT Hutama Karya 15 persen.
Menurut dia, selain bekerja sama dalam hal pembangunan, sinergi BUMN yang akan dilakukannya juga turut menangani pengoperasian pelabuhan Belawan. Jika tidak ada aral melintang, Pelindo I akan mulai mengerjakan proyek Pelabuhan Belawan Mei nanti.
Dengan perluasan tersebut, pelabuhan yang semula hanya memiliki kapasitas 1,2 juta TEUs akan bertambah kapasitasnya menjadi 2,2 juta TEUs. ***