Direktur Utama Semen BatuÂraja Pamudji Rahardjo menuÂturkan, perseroan telah melaÂkukan penandatanganan letter of intent (LoI) dengan konÂtraktor asal China, Tianjin CeÂment Industry Design & Research Institute Co. Ltd pekan lalu.
“Setelah tanda tangan LoI, kami akan secepat mungkin memÂbicarakan harga kontrak dalam waktu dekat ini,†kataÂnya di Jakarta, kemarin.
Setelah proses tender ramÂpung, Semen Baturaja menarÂgetkan peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik yang berlokasi di Baturaja, Ogan KoÂmering Ulu, Sumatera Selatan itu bisa dilakukan Juni tahun ini.
Pabrik baru yang mampu memproduksi semen 1,85 juta ton per tahun itu diproyeksikan bisa rampung akhir 2016. DeÂngan pabrik tersebut, kapasitas produksi Semen Baturaja akan meningkat dari saat ini sebesar 2 juta ton per tahun menjadi 3,85 juta ton per tahun di 2017.
Saat ini, perseroan memiliki tiga fasilitas pabrik yakni di Palembang dengan pabrik pengÂgilingan dan penganÂtoÂngan semen berkapasitas 350.000 ton per tahun dan pabrik terak di Baturaja berkapasitas 1,2 juta ton per tahun.â€Kami optimis pembangunan pabrik akan sesuai dengan jadwal,†ucapnya.
Semen Baturaja mengaloÂkasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 725 miliar untuk pengembaÂngan bisnis tahun ini. Belanja moÂdal itu bersumber dari kas inÂternal dan aksi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukan pertengahan tahun lalu.
Penjualan Januari 2014 SeÂmen Baturaja membukukan pertumbuhan penjualan semen sebesar 17,73 persen menjadi 100.603 ton pada Januari 2014, meski dibayangi tren anjloknya angka penjualan industri semen secara nasional.
Dengan kondisi tersebut, perseroan optimis raihan angka penjualan bisa mencapai kisaÂran 329.000 ton pada kuartal I tahun 2014 atau naik 34,8 perÂsen dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 244.810 ton.
Menurut Pamudji, perminÂtaan semen di kawasan SumaÂtera Selatan memang naik 32 persen dan melawan arus tren nasional yang turun rata-rata 2 persen. ***