“Group kami sedang menjaÂjaki IPO anak usaha pada kuartal satu tahun depan. Untuk tahap ini kami sedang melaÂkukan
feasibility studies,†tutur Direktur Utama Krakatau Steel Irvan K Hakim di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan, pihaknya tengah menyeleksi 5 dari 13 perusahaan anak usaha konsoÂlidasi dalam PT Krakatau Steel Group. Namun, dia belum berÂsedia menyebutkan nama anak usaha yang sedang dijaÂjaki tersebut.
Dia juga memastikan harga jual baja pada 2014 tidak akan ada peningkatan atau sama seperti pada 2013, sekitar 700-750 dolar AS . Hal ini dikareÂnakan masih belum stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Menurut Irvan, kepastian nilai tukar sangat memÂpeÂngaruhi produksi baja perÂseroan setiap tahunnya. “KaÂrena sebagian bahan baku kita dari dolar, kami jual juga dalam dolar tapi kami konversi ke rupiah. Ini dilematis,†jelasnya.
Dia juga mengatakan, penÂtingnya kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga akiÂbat kredit
line penjualan baja KraÂkatau Steel tidak dapat diseÂrap secara makÂsimal. PenyeÂrapan penjualan juga jadi tidak seimbang kaÂrena ada yang berbentuk dolar dan rupiah.
“Kredit
line penjualan tidak semua dalam dolar, ada dalam rupiah juga, jadi pasarnya tiÂdak semunya menyerap,†lanÂjutnya.
Selain itu, sambung Irvan, dalam melakukan bisnisnya, pihaknya kedapatan lebih doÂminan menggunakan dolar dibandingkan rupiah. “KestaÂbilan nikai tukar menjadi penÂting, karena pasar baja itu interÂnasional,†pungkasnya. ***