Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir mengatakan, permintaan BBM dan elpiji diperkirakan akan meningkat, terutama dalam periode 15 hari sebelum dan sesudah Lebaran.
Dia memprediksi, permintaan premium akan naik sekitar 14 persen dari rata-rata penyaluran harian normal menjadi sekira 91.830 Kiloliter (KL) per hari. “Ini karena meningkatnya aktivitas masyarakat, baik untuk keperluan bekerja, silaturahmi, maupun mudik Lebaran,†ujar Ali di Jakarta, kemarin.
Adapun untuk permintaan solar diproyeksikan turun lima persen di bawah rata-rata penyaluran normal menjadi 38.628 KL per hari.
Hal tersebut dipicu berkurangnya pergerakan angkutan barang selama masa mudik Lebaran. Menurutnya, peningkatan aktivitas memasak selama puasa dan Lebaran tahun ini akan mendongkrak permintaan elpiji hingga 20 persen.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, dia bilang, pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan antara lain bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kepolisian, dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ).
Selain itu, perseroan juga menjaga stok BBM pada level di atas 22 hari dan elpiji di atas 15 hari melalui optimasi kilang dan impor, monitoring stok BBM dengan sistem komputerisasi di seluruh terminal BBM, menyiapkan SPBU setempat untuk kantong-kantong BBM premium serta menyediakan Satsiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) transit khusus sepeda motor.
Dikatakan pula, melalui pengalihan tangki pendam SPBU dari solar ke premium atau pertamax, penambahan armada tangki, dan pengoperasian terminal BBM dan SPBU bisa mencapai 24 jam sehari.
“Tidak kurang 6.450 unit outlet penyalur BBM dan 2.346 armada tangki BBM akan beroperasi penuh untuk melayani kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran tahun ini,†kata Ali.
Bekerjasama dengan Kepolisian dan DLLAJ, Pertamina akan menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas. Perseroaan juga, kata dia, akan membentuk Posko Satgas BBM dan elpiji di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Region Pertamina dan akan berkoordinasi dengan Posko Satgas di Kementerian ESDM. [Harian Rakyat Merdeka]