Importir Daging Bandel Nggak Usah Dikasih Jatah Kuota Lagi

Kamis, 06 Desember 2012, 08:12 WIB
Importir Daging Bandel Nggak Usah Dikasih Jatah Kuota Lagi
ilustrasi, Importir Daging

rmol news logo Kementerian Pertanian (Ke­mentan) diminta transparan me­nunjuk importir daging untuk ta­hun depan. Importir bandel yang terbukti menahan stok jangan diberikan kuota lagi.

Pemerintah menetapkan aloka­si impor daging sapi dan sapi ba­kalan selama 2013 mencapai 80.000 ton. Jumlah ini susut 13 persen dibandingkan alokasi impor 2012 seberat 92.000 ton. Rin­ciannya, 48.000 ton daging, setara 288.000 ekor sapi dan 32.000 ton daging sapi beku.

“Alokasinya sudah ditetapkan di Kementerian Pertanian,” kata Pelaksana Harian Dirjen Perda­gangan Luar Negeri Kemente­rian Perdagangan (Kemendag) Bach­rul Chairi.

Adapun penunjukan perusa­haan importir yang berhak men­dapatkan jatah sapi dan daging sapi impor menjadi tanggung ja­wab Kementan.

Direktur Impor Kemendag Didi Sumedi menambahkan, perusa­haan importir daging sapi dan sapi bakalan untuk 2013 telah dite­tapkan 100 perusahaan yang me­miliki izin sebagai Importir Ter­daftar (IT). “80 perusahaan im­portir daging dan 20 peru­sahaan importir sapi bakalan,” katanya.

Namun, Dirjen Pe­ternakan dan Kesehatan He­wan Kementan Syukur Iwantoro be­lum bisa di­konfirmasi menge­nai siapa saja importir terpilih tersebut.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano menga­ta­kan, Indonesia memerlukan da­ging sapi impor tahun depan se­banyak 118.000 ton.

“Jumlah itu setara 21,48 persen dari kebutuh­an nasional yang tak bisa dipe­nuhi oleh industri do­mestik,” ujar Joni.

Menurut Joni, kenaikan volu­me daging sapi impor sejalan de­ngan meningkatnya konsumsi daging nasional. Pada 2012, kon­sumsi daging ditaksir 1,9 kilo­gram (kg) per kapita per tahun. Tahun depan, seiring pertum­bu­han ekonomi konsumsi daging diprediksi naik menjadi 2,2 kg per kapita.

Anggota Komisi IV DPR I Ma­de Urip menyatakan, peme­rintah harus konsisten mengu­rangi im­por sapi. Jangan sampai adanya permainan importir yang menye­babkan kelangkaan, lantas lang­sung membuka kran impor.

“Kelangkaan yang terjadi se­karang banyak disebabkan per­mainan para pedagang dan im­portir yang menahan stoknya,” kata Made kepada Rakyat Mer­de­ka, kemarin.

Padahal, menurut Made, pro­duksi sapi di Nusa Tenggara Ba­rat (NTB) dan Jawa Timur sur­plus, jadi aneh kalau terjadi ke­langkaan daging. Dia juga min­ta pemerintah ber­hati-hati dengan permainan impotir tahun depan akibat pemangkasan kuota impor.

“Tahun depan pasti akan terjadi masalah kelangkaan lagi yang tujuannya mendesak pemerintah membuka kuota impor daging tambahan,” kata Politisi PDIP itu.

Urip juga meminta dalam pe­nunjukan importir da­ging tahun depan mesti diperketat. “Impor­tir yang terbukti nakal harus di­be­rikan sanksi dengan tidak ditun­juk lagi menjadi importir,” cetusnya.

Para importir tersebut, lanjut Made, juga perlu dilihat rekam jejaknya. “Apakah mereka me­nga­­jukan izin impor untuk dila­kukan sendiri atau untuk menjual lagi surat izin impornya,” imbuh Made.  [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA