Presiden Komisaris Medco Energi Internasional Hilmi PaniÂgoro mengatakan, sejumlah proÂyek besar yang akan dikerjakan Medco yaitu proyek Donggi SeÂnoro, Blok Libya dan pengemÂbaÂngan Blok A.
Untuk proÂyek DongÂgi Senoro, Medco memiliki saÂham sebesar 20 persen, sisanya seÂbesar 51 persen dimiliki MitsuÂbishi Corp dan Pertamina sebesar 29 persen.
Menurut Hilmi, Pertamina dan Medco juga akan memasok gas ke kilang yang dibangun bersama dengan Mitsubishi. Gas itu akan berasal dari lapangan SeÂnoro dan Matindok. Lapangan SeÂnoro diÂmiliki oleh PT PertaÂmina Hulu Energi Tomori SulaÂwesi dan PT Medco Tomori deÂngÂan saham maÂsing-masing 50 persen. Sedang Matindok diÂmiliki PT Pertamina EP sebesar 100 persen.
Saat ini, alokasi gas SeÂnoro masih menunggu perseÂtuÂjuan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) DarÂwin Zahedy Saleh. “Donggi Senoro ini kan sekaÂrang <I>green light-nya ada di peÂmeÂÂrintah. GSA (Gas Sales AgreeÂÂment) dan SAA (SaÂles Appointed Agreement) belum diÂteken. Nanti kalau sudah diteken capex-nya, baru ada keÂbijakan,†jelas Hilmi. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: