Berita

Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa di Ramallah (Foto: Associated Press)

Dunia

Belanda Tak Mau Jatuhkan Sanksi untuk Israel, Menlu Mundur

SABTU, 23 AGUSTUS 2025 | 08:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, mengundurkan diri pada Jumat, 23 Agustus 2025, setelah gagal mendapatkan dukungan kabinet untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Israel atas serangan militernya di Gaza.

Veldkamp, politisi dari partai New Social Contract (Kontrak Sosial Baru) yang berhaluan kanan-tengah, mengaku tidak bisa mencapai kesepakatan soal “tindakan yang berarti” terhadap Israel. Menurutnya, usulannya berulang kali ditolak rekan-rekannya di kabinet.

Salah satu upayanya adalah melarang masuk dua menteri sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, karena dinilai memicu kekerasan pemukim terhadap warga Palestina. Ia juga mencabut tiga izin ekspor komponen kapal angkatan laut ke Israel, dengan alasan “kondisi memburuk di Gaza” dan risiko penyalahgunaan teknologi.


“Saya melihat langsung apa yang terjadi di Gaza, serangan di Kota Gaza, dan keputusan soal pembangunan permukiman E1 yang disengketakan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur,” kata Veldkamp, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu 23 Agustus 2025.

Kepergian Veldkamp membuat Belanda sementara tak memiliki menteri luar negeri, padahal Uni Eropa sedang sibuk mencari jaminan keamanan untuk Ukraina dan membahas tarif perdagangan dengan AS.

Tak hanya itu, seluruh menteri dan sekretaris negara dari partai New Social Contract juga mundur sebagai bentuk solidaritas terhadap Veldkamp, membuat posisi kabinet makin goyah.

Meskipun Veldkamp mendorong pembatasan, Belanda sebenarnya masih mendukung rantai pasokan jet tempur F-35 milik Israel. Penelitian Gerakan Pemuda Palestina pada Juni lalu menemukan bahwa kapal pembawa komponen F-35 sering berlabuh di Pelabuhan Rotterdam, yang dikelola perusahaan pelayaran Denmark, Maersk.

Jet F-35 Israel digunakan dalam serangan udara di Gaza yang menghancurkan sebagian besar wilayah dan menewaskan lebih dari 62.000 orang sejak Oktober 2023.

Awal pekan ini, Belanda bersama 20 negara lain juga mengecam keputusan Israel memperluas permukiman besar di Tepi Barat. Mereka menyebut kebijakan itu tidak dapat diterima dan melanggar hukum internasional.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya