MIND ID aktif memberdayakan petani lokal/Ist
Ketahanan pangan nasional menjadi perhatian serius Holding BUMN tambang, MIND ID. Melalui berbagai program pemberdayaan petani, perusahaan pelat merah ini mengambil peran dalam mewujudkan swasembada pangan, yang menjadi agenda besar pemerintah.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama menegaskan kemandirian pangan merupakan isu yang semakin krusial di tengah ketidakpastian global. Menurutnya, negara harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa bergantung pasokan negara lain.
Hal ini, kata Pria dapat membantu menghemat devisa negara dan menjaga kestabilan harga di dalam negeri. Meski demikian, ia juga mengakui bahwa jalan menuju swasembada pangan tidak mudah.
Ia menyebut sejumlah tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, minimnya akses teknologi, hingga kurangnya keberpihakan terhadap sektor pertanian harus ditangani secara menyeluruh.
Untuk itu, MIND ID berkomitmen menjalankan program pembinaan yang mendorong petani lebih berdaya dan mampu memberikan kontribusi terhadap visi besar pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Swasembada pangan adalah visi bersama pemerintah. Seluruh Grup MIND ID berkomitmen mendukung program ini melalui berbagai inisiatif yang tepat sasaran untuk petani di wilayah sekitar tambang,” ujarnya, dalam keterangan tertulis pada Rabu, 30 Juli 2025.
Salah satu contoh konkret ditunjukkan oleh PT ANTAM Tbk di Halmahera Timur, Maluku Utara. Lewat program Kebun Tani Harmoni, ANTAM menyulap lahan tak produktif menjadi kebun buah-buahan
Lebih dari 50 warga yang semula tidak memiliki pengalaman bertani kini aktif menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan seperti jagung, terong, kangkung, cabai, tomat, pare, hingga semangka.
Sementara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, PT Bukit Asam Tbk mengoperasikan irigasi pertanian berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang kini dimanfaatkan lebih dari 1.100 petani. Program ini tidak hanya menjamin pasokan air yang stabil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Bukit Asam juga mengembangkan budidaya itik petelur di Desa Tegal Rejo, Kabupaten Muara Enim. Program ini berhasil meningkatkan pendapatan warga hingga di atas Upah Minimum Regional (UMR), dengan rata-rata pemasukan mencapai lebih dari Rp5 juta per bulan.
Di Morowali, Sulawesi Tengah, kontribusi nyata juga ditunjukkan PT Vale Indonesia yang membina 44 petani padi di enam desa. Mereka kini mengelola lahan organik seluas lebih dari 11 hektar dengan sistem tanam bebas bahan kimia. Hasilnya, sebanyak 8.500 kilogram beras telah diproduksi, sebagian besar telah tersertifikasi organik oleh INOFICE.
Pria menambahkan, seluruh program di Grup MIND ID ini dimulai dari pemetaan kebutuhan lokal, yang dilanjutkan program pelatihan, pendampingan hingga pembukaan akses pasar. Evaluasi dilakukan melalui metode Social Return on Investment (SROI) untuk memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
“Kami meyakini swasembada pangan adalah visi yang dapat dicapai. MIND ID hadir melalui berbagai program yang disesuaikan dengan kondisi sosial dan lingkungan masing-masing daerah untuk memberikan kontribusi terbaik,” pungkasnya.