Berita

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan media berbeda di Hambalang, Jawa Barat pada Minggu, 6 April 2025/Youtube Kompas.Id

Politik

Prabowo Pertanyakan Motif Demo: Murni atau Dibayar?

SENIN, 07 APRIL 2025 | 19:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Prabowo Subianto angkat bicara terkait maraknya aksi demonstrasi yang terjadi selama 130 hari pertama masa kepemimpinnya. 

Dalam pertemuan dengan 7 pemimpin media di Hambalang, Jawa Barat pada Minggu, 6 April 2025, Prabowo menegaskan bahwa aksi unjuk rasa merupakan hak yang dijamin oleh konstitusi. 

Namun ia juga mempertanyakan motif di balik sejumlah aksi yang terjadi atau apakah benar murni dari rakyat atau ada pihak yang mendanai.


“Masalah demo adalah biasa. Dalam negara sebesar kita, kan kita sudah sepakat berdemonstrasi, orang berdemo itu dijamin Undang-Undang Dasar. Tapi coba perhatikan secara objektif dan jujur. Apakah demo-demo itu murni atau ada yang bayar. Harus objektif dong," ujarnya. 

Prabowo menyinggung salah satu isu yang diangkat dalam demo, yakni terkait efisiensi anggaran pendidikan. Ia menyebut narasi pengurangan dana pendidikan perlu dilihat secara jernih dan tidak dijadikan alasan untuk menolak langkah efisiensi negara.

“Pertama, ada demo melawan efisiensi. Demo katanya dana pendidikan akan dikurangi. Jadi harus objektif, kita juga bukan anak kecil. Kita hormati hak untuk berdemo, asal demonya damai, tidak menyulut kerusuhan,” tegasnya.

Ia menyoroti aksi-aksi anarkis dalam demo seperti pembakaran ban dan perusakan fasilitas umum sebagai tindakan yang tidak bisa ditoleransi. 

Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan adanya provokasi dari pihak asing. Ia mengaitkan hal itu dengan temuan di masa lalu, termasuk dalam kasus pembubaran USAID oleh pemerintahan Trump, yang mengungkap pembiayaan terhadap berbagai LSM di berbagai negara.

"Jadi selalu dalam pengelolaan suatu negara kita waspada apakah ada kelompok-kelompok atau kekuatan-kekuatan asing yang ingin adu domba," kata dia.

Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki niat untuk menekan kebebasan sipil atau membungkam suara rakyat. Ia meminta publik untuk melihat keseluruhan konteks dengan kepala dingin dan tidak terjebak provokasi.

“Saya tahu setiap institusi ada yang tidak beres, organisasi yang besar pasti ada yang namanya manusia, namanya kadang-kadang anak muda emosi, panas, dan sebagainya. Tapi nggak ada niat dari pemerintah untuk menekan. Kita mau kerja untuk rakyat,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya