Berita

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dedi Latip dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025/RMOL

Bisnis

Bidik Investasi Rp13.032 Triliun, Pemerintah Gencarkan Upaya Ini

SELASA, 18 FEBRUARI 2025 | 11:26 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen dalam lima tahun ke depan, periode 2025-2029. 

Untuk mencapai ambisi tersebut, diperlukan investasi dalam jumlah besar, baik dari dalam negeri (PMDN) maupun asing (PMA) dengan total Rp13.032,8 triliun.

"Ini angka yang fantastis. Target ini naik 143 persen dibandingkan realisasi investasi dalam 10 tahun terakhir. Artinya, kita bisa lihat begitu cukup besar target dan harapan yang harus dicapai." kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Dedi Latip, dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Selasa 18 Februari 2025.

Dedi menjelaskan bahwa untuk mencapai target investasi tersebut, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi, mulai dari mendorong hilirisasi industri hingga meningkatkan kemudahan berusaha bagi investor, baik dari dalam negeri (PMDN) maupun asing (PMA).

Dalam upaya ini, pemerintah, kata Dedi membidik sektor potensial bagi investor, di antaranya hilirisasi sumber daya alam, energi dan ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan, ekonomi digital, pusat data, semikonduktor, hingga industri manufaktur  yang berorientasi ekspor.

"Investasi perlu bergerak dalam mendorong revolusi produktivitas dengan lebih mengangkatkan pada nilai tambah adaptasi teknologi dan inovasi," tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti insentif super tax deduction hingga 300 persen untuk riset dan 200 persen untuk pelatihan vokasi, serta memperbaiki regulasi turunan Undang-Undang Cipta Kerja. 

Langkah lainnya mencakup peningkatan Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS), serta percepatan digitalisasi rencana tata ruang wilayah.

Dedi menegaskan bahwa investasi yang masif dan berbasis inovasi diperlukan agar Indonesia bisa melompat menjadi negara berpenghasilan tinggi serta memperkuat posisinya dalam rantai pasok global.

"Tentunya kita harus optimis dan melakukan kolaborasi untuk mengambil peluang dan mengatasi tantangan yang muncul," pungkasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Prabowo Tegaskan Pentingnya Retret Kepala Daerah: Yang Ragu-ragu Mundur!

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:33

Pramono-Rano Harus Libatkan Masyarakat Betawi Bangun Jakarta

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:29

Apple Luncurkan iPhone 16e untuk Dongkrak Penjualan, Segini Harganya

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:22

Absen di Sertijab Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Disoraki

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:16

Nikita Mirzani Resmi Tersangka Pemerasan

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:16

Manajemen Demokrasi

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:08

Lalin Depan Istana Padat Merayap Usai Pelantikan Kepala Daerah

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:58

Prabowo Harus Segera Pecat 'Raja Kecil'

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:48

Konser Dua Hari Non Stop Band Rock Legendaris Dunia Guncang Jakarta

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:44

Prabowo Salami 961 Kepala Daerah yang Baru Dilantik

Kamis, 20 Februari 2025 | 12:38

Selengkapnya