Berita

Ladang minyak Libya/Reuters

Bisnis

Pemerintah Libya Timur Tutup Ladang Minyak di Tengah Ketegangan Politik

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 12:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Libya yang berbasis di wilayah timur dan tidak diakui secara internasional memutuskan untuk menutup ladang-ladang minyak di tengah ketegangan konflik internal di negara tersebut.

Seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu (28/8), keputusan ini diumumkan pemerintah Libya timur yang menyerukan semua ladang, terminal, dan fasilitas minyak di wilayah tersebut ditutup.

Sebelumnya dua pemerintahan Libya Timur dan Libya Barat ibukota Tripoli yang diakui internasional, terus bersaing dengan bertempur selama berhari-hari memperebutkan kepemimpinan Bank Sentral Libya, hingga mengancam kesepakatan damai yang ditengahi PBB.


Meskipun tidak memiliki legitimasi internasional, pemerintah di Benghazi menguasai sebagian besar ladang minyak Libya melalui kekuatan militer yang dipimpin oleh Khalifa Haftar. Namun, pemerintah ini tidak memberikan rincian mengenai berapa lama penutupan ini akan berlangsung.

Di sisi lain, Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibah dari Pemerintah Persatuan Nasional yang diakui secara internasional dan berbasis di Tripoli, menentang keras penutupan ini, dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak berdasar. 

Meski demikian, National Oil Corp (NOC) belum mengonfirmasi penghentian produksi, meskipun beberapa anak perusahaan minyak NOC, seperti Waha Oil Company dan Sirte Oil Company, telah mengisyaratkan rencana untuk mengurangi produksi.

Tindakan penutupan ladang minyak ini merupakan bagian dari ketegangan yang terus berlanjut antara pemerintah timur dan pemerintah Tripoli, terutama terkait perselisihan untuk menggantikan kepala Bank Sentral, Sadiq al-Kabir dari Timur, dengan mobilisasi faksi-faksi bersenjata dari kedua belah pihak.

Situasi semakin memanas ketika delegasi dari Tripoli berusaha mengambil alih kantor gubernur bank, yang disusul dengan kecaman dari Hammad yang berjanji akan mengambil langkah hukum terhadap insiden tersebut. 

"Penutupan ladang minyak ini sebagai tanggapan atas serangan terhadap pimpinan dan karyawan Bank Sentral Libya. Kami akan mengambil semua tindakan hukum terhadap penyerbuan bank dan penculikan sejumlah karyawannya," kata Perdana Menteri Libya Timur, Osama Hammad.

Meskipun ada upaya mediasi, ketegangan antara kedua pemerintah ini mengancam stabilitas negara yang sudah lama dilanda konflik.

Penutupan ladang minyak ini diperkirakan akan mempengaruhi harga minyak dunia, dengan beberapa analis memperkirakan harga minyak mentah Brent dapat naik hingga pertengahan 80-an Dolar AS per barel.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya