Berita

Warga Palestina kembali ke rumah mereka setelah penarikan tentara Israel dari timur Khan Yunis, Gaza pada Selasa, 30 Juli 2024/MEM

Dunia

Pasukan Israel Kabur Usai Bantai 255 Warga di Khan Younis

SELASA, 30 JULI 2024 | 21:39 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah lebih dari seminggu melancarkan serangan intensif di kota Khan Younis, Gaza Selatan, Pasukan Angkatan Darat Israel (IDF) memutuskan pergi dari wilayah itu pada Selasa (30/7).

Ribuan warga Gaza yang berlindung  berbondong-bondong kembali ke lokasi serangan tanpa alas kaki untuk memeriksa kondisi rumah mereka yang sudah luluh lantak dan membawa barang-barang yang tersisa.  

Sementara itu, petugas penyelamat Palestina dan warga sipil mengumpulkan mayat-mayat dari jalan-jalan di zona pertempuran yang ditinggalkan. 

Serangan Israel selama delapan hari di Khan Younis menewaskan 255 warga Palestina dan melukai lebih dari 300 lainnya

Mayat-mayat yang bergelimpangan dibawa dengan karpet dan terpal seadanya menuju kamar mayat dengan mobil dan gerobak derek.

"Lebih dari 300 rumah terkena tembakan Israel selama serangan itu, setidaknya 30 di antaranya masih berpenghuni ketika serangan tersebut terjadi," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Middle East Monitor.

Para saksi mata mengatakan pasukan militer telah melibas pemakaman utama di Bani Suhaila. 

"Saya kembali dan saya percaya pada Tuhan. Saya tidak tahu apakah kami akan hidup atau mati, tapi ini semua demi tanah air,” kata Etimad Al-Masri, yang telah berjalan setidaknya lima kilometer untuk kembali ke rumahnya.

Banyak warga yang mengaku sudah beberapa kali mengungsi dari rumahnya.

“Kami berharap akan ada gencatan senjata dan ketenangan. Kami berharap mereka bertindak berdasarkan gencatan senjata sehingga kami dapat hidup dalam keamanan dan keselamatan,” kata Walid Abu Nsaira.

Dalam sepuluh bulan terakhir, pasukan Israel telah melancarkan serangan darat di hampir seluruh Jalur Gaza. Mereka tidak segan menyerang objek sipil dengan dalih lokasi militer Hamas yang harus Tel Aviv serang. 

Upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata melalui mediator, yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, sekali lagi gagal.  

Hamas menginginkan perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan konflik hanya akan berhenti setelah Hamas dikalahkan.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Sri Mulyani Cuma Senyum Saat Ditanya Isu Mundur

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:35

Guru Besar Unhas Marthen Napang Divonis 1 Tahun Penjara

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:25

Tolak Wacana Reposisi Polri, GPK: Ini Pengkhiatan Reformasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:19

Skema Kopdes Merah Putih Logistik Kawinkan Program Tol Laut

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:17

Klarifikasi UI: Bahlil Belum Lulus!

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:59

Danantara Tepis Resesi, IHSG Kampiun Asia

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:47

Biadab, Mantan Kapolres Ngada Bayar Rp3 Juta Buat Cabuli Bocah

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:23

Prabowo-Sri Mulyani Bukber

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:17

Menag: Tambah Kuota Haji Gampang, Masalahnya Kita Siap Enggak?

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:53

75 Tahun Kemitraan, Indonesia-Rumania Luncurkan Logo dan Forum Pariwisata

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:52

Selengkapnya