Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Repro

Bisnis

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Terdampak Pemilu di Luar Negeri

SENIN, 08 JULI 2024 | 16:13 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemilu di negara lain seperti Amerika Serikat, Prancis dan Inggris serta ekonomi yang stagnan turut mempengaruhi kebijakan ekonomi banyak negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR mengenai laporan realisasi semester I pelaksanaan APBN TA 2024 di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (8/7).

"Suasana perekonomian global masih relatif dalam posisi stagnan lemah. Ini disebabkan karena geopolitik semakin meningkat antar negara-negara atau blok negara,” kata Sri Mulyani dalam rapat.


Selain itu, lanjut Sri Mulyani, kebijakan ekonomi negara maju ikut terguncang dengan adanya pemilihan umum presiden di sejumlah negara yang saat ini terjadi.

“Pemilu yang terjadi di berbagai negara hari-hari ini menimbulkan juga banyak kemungkinan ketidakpastian dan perubahan dari kebijakan negara-negara maju,” jelasnya.

"Kita masih mengikuti pemilu yang terjadi di Amerika Serikat tapi di Prancis sudah menghasilkan hasil yang sangat berbeda, dan juga di Inggris telah terjadi perubahan dari pemerintahan,” sambungnya.

Di sisi lain, Sri Mulyani menyatakan faktor ekonomi seperti suku bunga dari Federal Reserve dan tampak sudah mulai terlihat kemungkinan akan ada pemangkasan namun ini masih akan dikalibrasi.

Hal ini menyebabkan kenaikan atau peningkatan suku bunga yang higher for longer yang mungkin terjadi dan ini mempengaruhi kurs dari rupiah dan juga proyeksi dari perekonomian di berbagai negara.

"Tiongkok masih dihadapkan dengan over production dan menimbulkan komplikasi di perdagangan internasional,” ungkapnya.

Menurutnya, berbagai dampak dan dinamika global ini yang secara fundamental akan mempengaruhi banyak praktik-praktik kebijakan yang akan diadopsi oleh negara-negara maju.

“Dan juga ketegangan geopolitik yang akhirnya juga menggunakan instrumen kebijakan ekonomi seperti tarif ini akan mempengaruhi kinerja perekonomian dunia,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya