Berita

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan/Ist

Publika

Tinggalkan Ganjar, Anies dan Prabowo Bersaing Ketat

OLEH: TONY ROSYID
RABU, 03 JANUARI 2024 | 04:16 WIB

GANJAR PRANOWO sempat memuncaki elektabilitas tertinggi, mengalahkan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Itu dulu. Ketika Joko Widodo alias Jokowi full pasukan mendukungnya. Menyiapkan semua instrumen politik, termasuk logistik dan alat negara buat Ganjar.

Sejak Gibran Rakabuming Raka memasuki arena pilpres dan mendampingi Prabowo, konstituen Ganjar pindah ke Prabowo-Gibran. Secara bertahap pendukung Ganjar tergerus dan berimigrasi ke Prabowo-Gibran. Hampir semua pendukung Jokowi meninggalkan Ganjar.

Sekarang, Ganjar di urutan ketiga. Trend elektabilitasnya terus turun. Ceruknya pindah dan kecil kemungkinan akan kembali. Tidak ada faktor yang membuat pendukung Ganjar kembali. Sebagaimana prediksi saya setahun lalu, elektabilitas Ganjar seperti gelembung. Munculnya karena faktor eksternal. Bukan lahir dari diri Ganjar sendiri. Mudah kempes ketika faktor pendongkraknya hilang. Yaitu instrumennya Jokowi. Terbukti, sekarang kempes.

Saat ini, Ganjar tidak dihitung lagi. Di arena pilpres telah menyisakan dua calon yaitu Anies dan Prabowo. Keduanya berebut suara sangat ketat terutama di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Di Jawa Barat akan sangat bergantung kepada kinerja PKS, salah satu pengusung Anies-Cak Imin. Jika mesin PKS bekerja secara efektif, Prabowo bisa dikalahkan. Anies menang.

Di Jawa Timur ada PKB. Partai pemenang kedua setelah PDIP. Hanya selisih 100 ribuan suara. Jika PKB mengeluarkan semua kemampuannya, termasuk membuka brankasnya untuk membiayai kerja politiknya, Jawa Timur bisa dimenangkan Anies-Cak Imin. Prabowo tergusur.

Di Jawa Tengah, Nasdem bisa lebih keras dan fokus lagi melakukan kerja politiknya. Dibantu PKB yang jumlah kursinya juga menduduki peringkat kedua. Mengingat Jateng, selain juga Jatim, sedang mengalami penetrasi logistik yang sangat masif dari Prabowo-Gibran.

Pasangan Anies-Cak Imin hanya butuh 35 persen untuk masuk putaran kedua. Mengunci ambisi Prabowo yang menginginkan pilpres satu putaran. Kalau target ini berhasil, di putaran kedua hampir pasti Anies-Cak Imin menang. Hampir semua lembaga survei punya kalkulasi yang sama ketika bicara putaran kedua. Anies-Cak Imin yang menang. Paslon nomor urut 2 pecah dan sebagian ke Anies-Cak Imin. Para kiai, pengusaha dan kalangan profesional akan balik badan dan mendukung Anies-Cak Imin. Minimal main dua kaki.

Jadi, fokus Anies-Cak Imin adalah memastikan masuk putaran kedua dan mematahkan ambisi Prabowo mentarget satu putaran dengan strategi "guyur logistik di Jateng dan Jatim".

Betul kata Ahmad Ali, wakil ketua umum Nasdem. Fokus tim Anies-Cak Imin sekarang adalah bagaimana pilpres dua putaran. Bicara dua putaran ya Anies vs Prabowo. Ganjar out. Tidak ada faktor pendongkrak buat Ganjar untuk masuk pada putaran kedua. Suara Ganjar tidak jauh dari suara PDIP. Kisaran 19-20 persen, atau malah bisa berkurang. Ganjar nggak punya coattail effect seperti Jokowi. Ganjar nggak dapat tambahan suara melampaui PDIP, kecuali hanya sedikit. Tidak begitu signifikan. Begitu juga PDIP, tidak dapat efek suara yang signifikan dari Ganjar.

PPP, partai pengusung Ganjar tidak menambah suara ke Ganjar. Pemilih PPP mayoritas mendukung Anies. Sedangkan Mahfud MD, cawapres Ganjar, tidak punya basis massa yang riil. Mahfud tidak lebih dari seorang intelektual dan teknokrat.

Pertarungan yang perlu dipikirkan khususnya oleh tim Anies-Cak Imin adalah memastikan kontestasi Anies vs Prabowo di putaran kedua. Bagaimana koalisi pada putaran kedua, itu nanti. Di putaran kedua ada dinamika dan hukumnya sendiri. Jangan habiskan energi untuk berpikir koalisi. Fokus saja pada pertarungan yang cukup berat di putaran pertama. Ini barangkali yang dimaksudkan Ahmad Ali. Sebuah langkah taktis dan praktis. Fokus hari ini, bukan nanti.

Gagasan Ahmad Ali nampaknya sejalan dengan langkah-langkah yang selama ini dilakukan oleh Anies Baswedan, capres yang diunggulkan menang jika ada putaran kedua. Fokus dulu untuk memastikan adanya putaran kedua, lalu menang.

Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa


Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya