Berita

Ekonom Indef, Faisal Basri/Ist

Politik

Faisal Basri: Semua Nilai Tambah Smelter Nikel Lari ke China

SABTU, 19 AGUSTUS 2023 | 16:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Hampir 90 persen nilai tambah dari smelter nikel lari ke China, meliputi jumlah laba, nilai depresiasi dan biaya tenaga kerja.

Demikian disampaikan Ekonom Indef, Faisal Basri, dalam podcast Yusron Senpai, bertajuk “Silang Pendapat Hilirisasi Nikel, Untungkan China?”, dikutip Sabtu (19/8).

“Nilai tambah yang diciptakan smelter nikel itu sebagian besar lari ke China. Saya katakan, kira-kira ya persisnya segitu, 90 persen, lari ke China,” katanya.


Dijelaskan Faisal, nikel yang dimiliki Indonesia justru lebih banyak dinikmati pengusaha-pengusaha asal China, lantaran para pemodal bisnis nikel di Tanah Air didominasi China.

“Siapa yang menikmati? Ya pengusaha, sebagian besar pengusaha smelter nikel yang belakangan datang ke Indonesia berasal dari China. Setahu saya modalnya berasal dari bank-bank China yang besar-besar itu, ada Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Bank of China,” ungkapnya.

Soal nilai tambah, sambung Faisal, beberapa komponen ikut mempengaruhi nilai tambah, selain kekuatan modal, ada juga tenaga kerja, dan lahan, yang menjadi tempat beroperasinya eksplor nikel. Tenaga kerja itu juga ada yang didatangkan dari China.

“Tenaga kerja kan harus ada dan dapat upah, nah bisa dihitung. Satu lagi, lahan. Ada lahan pabriknya, bayar sewa istilahnya. Walau punya sendiri harus dihitung sewa. Nah sewanya dalam bentuk apa? PBB (pajak bumi dan bangunan)? Itu kan tanah negara. Jadi sampai sekarang saya masih yakin, nilai tambahnya lari semua ke China,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya