Uskup Rolando Alvarez yang dipenjara oleh pemimpin Nikaragua/Net
Upaya negosiasi akan dilakukan oleh Presiden Brasil Lula da Silva agar rekannya dari Nikaragua, Daniel Ortega bersedia membebaskan seorang uskup yang dipenjara atas dugaan kudeta.
Rencana Lula diutarakan setelah dirinya bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Rabu (21/6).
Lula berjanji untuk membuat Ortega paham bawa dirinya telah berbuat kesalahan dengan memenjarakan uskup Rolando Alvarez yang dikenal sangat kritis terhadap pemimpin Nikaragua tersebut.
"Saya akan berbicara dengan Daniel Ortega tentang hal ini untuk membebaskan uskup. Tidak ada alasan bagi uskup untuk dicegah menjalankan fungsinya di Gereja," kata Lula, seperti dimuat
Reuters.
Masih belum diketahui apakah Paus Fransiskus meminta Lula menjadi penengah untuk ketegangan yang terjadi antara pemerintah Nikaragua dengan Gereja Katolik Roma atau tidak.
Brasil dan Nikaragua memang memiliki hubungan yang terjalin dengan baik karena pemimpinnya sama-sama memiliki paham kiri.
Sementara itu hubungan Vatikan dan Nikaraguan menegang setelah tindakan keras Ortega terhadap protes anti-pemerintah pada 2018, di mana Gereja diduga melakukan upaya kudeta terhadap pemerintahannya.
Uskup Alvazez dihukum setelah dia menolak meninggalkan Nikaragua bersama dengan 200 tahanan politik yang dibebaskan oleh pemerintah Ortega dan dikirim ke Amerika Serikat.