Berita

Tentara Angkatan Darat India digambarkan di atas senjata Bofors yang ditempatkan di Penga Teng Tso di depan Tawang, dekat Garis Kontrol Aktual (LAC), negara tetangga China, di negara bagian Arunachal Pradesh, India/Net

Dunia

Bikin Marah India, China Ganti Nama Wilayah yang Disengketakan

RABU, 05 APRIL 2023 | 07:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China kembali memancing amarah India terkait perbatasan, di mana Beijing secara sepihak memasukkan 11 tempat di Arunachal Pradesh, sebuah negara bagian di perbatasan antara India dan China sebagai bagian dari wilayahnya di Tibet Selatan.

Ini adalah putaran ketiga penggantian nama karena China menstandarisasikan nama-nama daerah pemukiman dan fitur geografis di wilayah yang disengketakan, yang dikenal di China sebagai Zangnam.

Menambah batch sebelumnya yang dibuat pada 2017 dan 2021, jumlah total nama Arunachal yang diubah di peta China menjadi 32.

“Kami telah melihat laporan media seperti itu. Ini bukan pertama kalinya China melakukan upaya seperti itu. Kami menolak ini mentah-mentah. Arunachal Pradesh adalah, telah, dan akan selalu menjadi bagian integral dan tak terpisahkan dari India," kata Arindam Bagchi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India (MEA), dalam sebuah pernyataan sebagai tanggapan, seperti dikutip dari AFP, Selasa (4/4).

"Upaya untuk menetapkan nama yang diciptakan tidak akan mengubah kenyataan ini,” ujarnya.

Arunachal Pradesh, negara bagian India yang berpenduduk paling sedikit di timur laut negara itu, adalah salah satu titik ketegangan perbatasan yang sedang berlangsung antara dua tetangga Asia, yang bersama-sama menyumbang 30 persen dari populasi dunia.

India dan China tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut sejak tahun 1962, ketika Line of Actual Control (LAC) disepakati.

Batas itu  mengikuti perang Tiongkok-India tahun 1962 untuk memisahkan dengan jelas wilayah yang dikuasai India dari wilayah yang dikuasai Tiongkok.

New Delhi dan Beijing memiliki persepsi yang berbeda tentang di mana tepatnya LAC berada, dan beberapa pertempuran perbatasan telah terjadi di sepanjang garis, termasuk yang terbaru, Ladakh, konfrontasi yang menewaskan puluhan tentara di kedua sisi pada 2020-2021, dan di Arunachal pada Desember 2022, yang menyebabkan banyak orang terluka.

Awalnya, langkah Beijing untuk mengganti nama tempat-tempat di Arunachal pada April 2017 terjadi sehari setelah Dalai Lama ke-14, pemimpin spiritual Tibet, mengakhiri kunjungan sembilan hari ke negara bagian tersebut, yaitu biara Tawang, tempat kelahiran Dalai Lama ke-6 berada.

China telah berulang kali mengajukan protes kepada India terhadap kunjungan tersebut, karena menganggap Dalai Lama sebagai "pengasingan politik yang menyamar sebagai tokoh agama" yang memperjuangkan kemerdekaan Tibet dari Beijing dengan dukungan dari AS dan sekutu Barat lainnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya