Berita

Presiden China Xi Jinping/Net

Dunia

Di Balik Kedok "Sang Juru Damai", China Terus Menindas Negara Lain

SENIN, 03 APRIL 2023 | 08:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Peran sebagai juru damai dengan berbagai gagasan yang ditawarkan oleh China nyatanya tidak berbanding lurus dengan tindakan negara yang dipimpin oleh Xi Jinping itu.

Salah satu gagasan paling menonjol yang kerap digaungkan Beijing saat ini adalah Global Security Initiative (GSI). Inisiatif ini dikemas ulang dari pidato Xi tentang tatanan Sinosentres global di sebuah konferensi Asia, kemudian dijabarkan setelah ia didaulat menjadi presiden tiga periode.

Diumumkan oleh Xi pada April 2022, GSI menyajikan rencana baru untuk keamanan bersama yang komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan.

Prinsip-prinsip dasar GSI termasuk China menawarkan dirinya sebagai perantara yang jujur dalam konflik, sambil menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Piagam PBB.

"Ini adalah ambisi mulia yang tidak diikuti oleh kebijakan China yang sebenarnya," begitu tulisan dari Inside Over yang dikutip pada Minggu (2/4).

Di Laut China Selatan, China adalah pengganggu regional yang mengabaikan kepentingan Vietnam dan Filipina. China juga menghambat negara-negara kecil tersebut untuk melakukan eksplorasi minyak di laut teritorialnya sendiri. Beijing tidak menghormati Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) di Laut China Selatan.

Tindakan sepihak China menunjukkan penghinaan terhadap Piagam PBB dan entitas PBB ketika mereka bertentangan dengan kebutuhan Beijing.

Poin lain yang disebutkan dalam GSI yang tidak dihormati oleh China dalam praktiknya adalah bahwa China berusaha mengganti institusi PBB dengan institusi yang dapat dikontrol atau dikuasainya.

Contohnya adalah upaya China untuk mengontrol ASEAN dan keputusannya berdasarkan konsensus. ASEAN menemui jalan buntu dalam 56 tahun sejarahnya pada 2012 dan 2016 ketika merumuskan kode etik Laut China Selatan. ASEAN tidak dapat mengeluarkan pernyataan karena Kamboja, sekutu dekat China.

China juga berupaya membangun platform dan mekanisme internasional untuk pertukaran dan kerja sama untuk mengatasi tantangan di bidang-bidang seperti kontra-terorisme, keamanan siber dan informasi, serta keamanan hayati. China mempresentasikan inisiatif global tentang keamanan data beberapa tahun yang lalu yang menarik banyak perhatian.

Namun selama bertahun-tahun, Beijing telah mendukung peretas untuk mencuri data dari sejumlah negara. Unit pemerintah dan militer di Asia Selatan dan Tenggara telah menjadi sasaran umum para peretas China.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya