Berita

Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net

Dunia

Pakar: Ketegangan Kosovo adalah Rencana NATO Menjatuhkan Pemerintahan Vucic karena Menolak Beri Sanksi untuk Rusia

SELASA, 02 AGUSTUS 2022 | 06:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan Kosovo yang akan memaksa warga Serbia di bagian utara wilayah itu untuk menggunakan pelat mobil dan identitas Kosovo mulai 1 Agustus,  akhirnya ditunda hingga 1 September. Penundaan dilakukan karena bentrokan yang kian memanas dan desakan dari berbagai pihak untuk mencari dialog damai.

Selama berminggu-minggu warga Serbia yang tinggal di utara Kosovo melakukan aksi protes.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan dalam sebuah pidato bahwa Beograd terus berjuang untuk perdamaian regional dengan harga berapa pun dan mendesak warga Serbia untuk melawan provokasi. Kepada negara-negara yang mengakui kedaulatan Kosovo, Vucic meminta agar mereka memberikan pengaruh pada otoritas Kosovo, wilayah yang melepaskan diri dari Serbia.

Ketegangan di perbatasan Kosovo, tepatnya di kota Metohija, meningkat di hari Minggu (31/7) dengan suara tembakan yang terdengar dan aksi pemblokiran jalan. Polisi Kosovo dikerahkan, sementara NATO telah 'mengeluarkan ancamannya' akan memberikan tindakan yang diperlukan bila Serbia memicu pertikaian.

Ilmuwan politik Dmitry Solonnikov mengatakan, aturan baru Kosovo tentang penggunaan pelat mobil adalah situasi yang dibuat-buat. Menurutnya, ada kaitannya dengan krisis Ukraina, di mana Serbia menjadi negara yang tidak ikut-ikutan menjatuhkan sanksinya kepada Rusia.

“Ini memang situasi yang dibuat-buat. Kami ingat bahwa pada bulan Juni, (Kanselir Jerman Olaf) Scholz menyampaikan ultimatum kepada Vucic, menuntut agar Serbia menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan mengakui Kosovo. Vucic tidak melakukan itu, jadi akibatnya, perkembangan saat ini sebenarnya adalah provokasi yang direncanakan dan dilakukan oleh Uni Eropa, Jerman, Brussel dan NATO," kata Solonnikov.

Menurutnya, NATO berusaha membuat Vucic memilih antara 'menyengsarakan rakyatnya' yang ada di Kosovo dan Metohija,  atau ikut campur dalam situasi Ukraina.

Dalam kasus pertama, protes mungkin berkobar di Beograd yang bertujuan untuk melengserkan Vucic, sementara dalam kasus kedua, NATO dapat meluncurkan intervensi di wilayah tersebut.

Waktunya tepat untuk mencoba mendirikan pemerintahan baru di Beograd yang akan setia kepada Washington dan Brussel, kata Solonnikov.

Ia yakin,  kebijakan luar negeri pemerintahan Vucic yang independen bertentangan dengan keinginan NATO, menjadi alasan sebenarnya di balik situasi tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya