Menteri BUMN Erick Thohir saat meresmikan masjid At-Thohir di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah/Ist
Dalam rangka mengenang sosok almarhum sang ayah Haji Muhammad Teddy Thohir, Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan masjid At-Thohir di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Erick menyampaikan bahwa pembangunan masjid merupakan cita-cita almarhum yang berusaha untuk diwujudkannya. Ia berharap, bisa menjadi ladang amal bagi almarhum ayahanda tercinta.
Sebelum di Lampung, tiga masjid At-Thohir juga telah didirikan yaitu di Kalimantan, Depok, dan Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Khusus di Lampung, Erick mengatakan bahwa sang ayah juga merupakan tokoh di sana.
“Ini untuk mengingat jasa almarhum yang tidak hanya sebagai tokoh Lampung tetapi tokoh nasional," ujar Erick di lokasi peresmian, Sabtu (9/7).
Mengenang sang ayah, Erick banyak belajar darinya terutama soal keteladanan dan kegigihan almarhum semasa hidup.
Erick menyampaikan sang Ayah berjuang begitu keras untuk mendapatkan pendidikan hingga merantau ke tanah Jawa.
"Apa yang beliau jalani itu sesuatu yang tidak bisa terbayangkan, seorang anak dari desa, yatim, miskin tetapi dengan kerja keras, kegigihan, dan beliau meyakini pendidikan dan karakter kunci kesuksesan masa depan," ucap Erick.
Pendidikan karakter yang ditanamkan kepada anak-anaknya, kata Erick menjadikan pegangan untuk menjalani kehidupan.
Erick mengungkap, penanaman pendidikan karakter sang Ayah menjadi latar belakang di balik penerapan core value Akhlak di BUMN. Erick ingin Akhlak menjadi kultur yang dipegang oleh setiap insan BUMN.
"Pembangunan karakter jadi kunci untuk kita semua sebagai bangsa. Allah SWT memberikan jalan sebesar-besarnya kepada umatnya kalau umatnya sendiri mau punya nawaitu yang baik dalam menjalankan kehidupannya," ungkap Erick.
Oleh karena itu, Erick berharap masjid ini bukan sebagai simbolis keluarga Thohir, melainkan menjadi momentum bagi kebangkitan Gunung Sugih dan Lampung pada umumnya. Erick ingin masjid tak sekadar menjadi tempat ibadah, melainkan juga pusat pergerakan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
