Berita

Deklarator Nasional Kobar, Sahat Martin Philip Sinurat/RMOL

Politik

Sentil Masinton Pasaribu, Sahat Sinurat: Cek Lagi Siapa Pengusul Wacana Presiden 3 Periode

RABU, 13 APRIL 2022 | 14:04 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Koalisi Bersama Rakyat (Kobar) menyentil politisi PDIP, Masinton Pasaribu yang menuding Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Brutus di dalam Istana Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Deklarator Nasional Kobar, Sahat Martin Philip Sinurat mengatakan, ada upaya Masinton membenturkan Presiden Jokowi dengan jajaran kabinetnya, salah satunya dengan Menko Luhut Pandjaitan.

"Sepertinya ada upaya dari Masinton untuk membenturkan Pak Jokowi dengan Luhut Pandjaitan. Padahal kita tahu selama ini Luhut salah satu menteri yang dipercayai penuh oleh Jokowi," kata Sahat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/4).

Meski tak tahu latar belakang tuduhan tersebut, Sahat menyarankan agar anggota Komisi III DPR itu mengecek lagi dengan teliti, siapa sebenarnya yang mengusulkan aspirasi Presiden tiga periode.

"Bang Masinton ini sepertinya tidak mengecek dengan teliti siapa sebenarnya yang mengusulkan wacana Presiden tiga periode. Dimulai tahun lalu oleh teman-teman komunitas Jokpro, kemudian ada Kobar, Bara JP, dan beberapa organ relawan dan kelompok lainnya,” ujarnya.

“Silakan ditanyakan kepada kelompok-kelompok tadi, misalnya ke Kobar, undang dialog, atau debat, ini malah membuat pernyataan yang menuduh secara membabi buta dan tak sesuai fakta," ujarnya.

Selain Masinton, dia juga menyebut ada beberapa elite politik yang terkesan reaktif dengan adanya wacana tiga periode tersebut.

Padahal kata Sahat, wacana penundaan Pemilu merupakan aspirasi dari rakyat yang masih wajar. Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi.

"Aspirasi ini direspons saja oleh MPR apakah kemudian akan ditindaklanjuti atau tidak. Yang kami lihat ini kok malah tidak lagi membahas substansinya, justru membuat tudingan dan memperkeruh suasana," tuturnya.

Sahat berpandangan, ada pihak-pihak yang terganggu dengan adanya wacana Presiden tiga periode ini. Apalagi, selama ini, menurut Sahat banyak kebijakan Jokowi yang bermanfaat bagi kepentingan nasional.

"Namun mengganggu kepentingan kelompok tertentu, bahkan juga kepentingan dari luar Indonesia. Mereka-mereka ini yang ingin pemerintahan Jokowi bisa segera berganti,” jelasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya