Berita

Jalanan di kota Bucha, titik yang menunjukkan lokasi mayat-mayat yang bergeletakan/Net

Dunia

Omurbekov si 'Tukang Jagal', Sosok yang Diyakini Bertanggung Jawab atas Kejahatan Bucha

KAMIS, 07 APRIL 2022 | 14:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tragedi Bucha telah menarik perhatian dunia, mengarahkan telunjuknya kepada Rusia sebagai pihak yang harus dituntut atas pembunuhan ratusan warga sipil.

Laporan menyebutkan, mayat-mayat bergeletakan dalam kondisi menyedihkan yang katanya dibantai Rusia, meskipun ini masih membutuhkan verifikasi lebih lanjut.

Intelijen telah memantau dan berhasil melakukan pelacakan terhadap orang yang paling bertanggung jawab. Sebuah proyek sukarelawan jurnalistik yang disebut
'InformNapalm' mengklaim telah mengidentifikasi seorang komandan berusia 40 tahun, yang bertanggung jawab atas pembantaian di Bucha. Menurutnya, orang itu adalah Kolonel Rusia Azatbek Omurbekov.

'InformNapalm' mengklaim telah mengidentifikasi seorang komandan berusia 40 tahun, yang bertanggung jawab atas pembantaian di Bucha. Menurutnya, orang itu adalah Kolonel Rusia Azatbek Omurbekov.
Omurbekov memimpin unit militer 51460 yang berbasis di kota Knyaz-Volkonskoye, di Wilayah Khabarovsk di Federasi Rusia. Komando militer Rusia bertanggung jawab atas wilayah luar biasa seluas 7.000.000 kilometer persegi.

InformNapalm mengungkapkan di akun Telegramnya alamat email, nomor telepon, dan alamat rumah Omurbekov yang pada saat invasi Rusia ia ditugaskan menduduki Bucha, kota 15 mil dari Kiev.

Ketika penyelidikan terarah padanya, ia pun mendapat julukan "Tukang Jagal Bucha".

Omurbekov adalah tentara yang berprestasi. Ia dianugerahi penghormatan atas layanan yang luar biasa pada tahun 2014 oleh wakil menteri pertahanan Rusia Dmitry Bulgakov.

November 2021, Omurbekov diberkati oleh seorang imam Ortodoks, seperti dilaporkan The Times of London.  Ketika berita kejahatan Bucha meluas, Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, yang mmeberkati Omurbekov langsung menjadi sasaran kecaman karena dianggap ikut mendukung perang Vladimir Putin.

"Sejarah menunjukkan bahwa kita berperang dengan jiwa kita," kata Omurbekov  ketika itu.

"Senjata bukanlah hal yang paling penting dan bahwa dengan restu Yang Mahakuasa, kami berharap dapat mencapai hal yang sama seperti yang dicapai oleh para leluhur kami," katanya.

Rusia berkali-kali membantah melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa batalyon Omurbekov meninggalkan Bucha pada 30 Maret dan kemudian berada di Belarus. Tetapi laporan intelijen menunjukkan bahwa mereka sedang bersiap untuk menuju ke Belgorod di Rusia barat sebelum dipindahkan ke Kharkiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang meneteskan air mata ketika mengunjungi Bucha, mengatakan bahwa "militer Rusia dan mereka yang memberi perintah harus segera diadili atas kejahatan perang di Ukraina."

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov menyebut pasukan Rusia di Bucha "sangat tidak manusiawi" dan membandingkan mereka dengan Nazi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya