Berita

Qassem Soleimani/Net

Dunia

Iran Tidak akan Melupakan Kasus Pembunuhan Soleimani oleh Amerika hingga Pelakunya Diganjar Hukuman

RABU, 06 APRIL 2022 | 12:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peristiwa pembunuhan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Qassem Soleimani oleh AS dua tahun yang lalu tidak begitu saja dilupakan oleh Pemerintah Iran.

Jaksa Agung Iran Mohammad-Jafar Montazeri mengatakan bahwa negaranya tidak akan meninggalkan kasus pembunuhan Soleimani sampai mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya dihukum, bahkan jika itu memakan waktu bertahun-tahun.

"Saya meyakinkan Anda bahwa kami tidak akan meninggalkan penyelidikan dan penyelesaian kasus ini, dan bahkan jika itu membutuhkan waktu bertahun-tahun, kami akan mewujudkannya sehingga para pelaku pembunuhan martir kami yang terkasih akan dihukum atas tindakan mereka," katanya, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Rabu (6/4).


Soleimani memimpin Pasukan Quds, cabang luar negeri Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Dia secara luas dianggap sebagai tokoh paling kuat di Iran setelah Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

Soleimani tewas dalam serangan udara AS di Irak pada 3 Januari 2020, yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump saat itu.

Iran menanggapi pembunuhannya beberapa hari kemudian, meluncurkan rudal balistik ke pasukan AS yang ditempatkan di Irak. Tidak ada tentara Amerika yang tewas dalam serangan itu.

Sejak itu Iran terus mengancam pembalasan atas pembunuhan Soleimani.

Berbicara pada peringatan kedua pembunuhan Soleimani, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pada Januari bahwa Trump harus diadili atas pembunuhan itu atau Teheran akan membalas dendam.

“Jika Trump dan (mantan menteri luar negeri Mike) Pompeo tidak diadili di pengadilan yang adil atas tindak pidana pembunuhan Jenderal Soleimani, umat Islam akan membalas dendam sebagai martir kami,” kata Raisi.

"Agresor, pembunuh dan pelaku utama - presiden Amerika Serikat saat itu - harus diadili dan diadili di bawah hukum pembalasan (Islam), dan keputusan Tuhan harus dilakukan terhadapnya," tambahnya.

Bulan lalu, Associated Press melaporkan Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka membayar lebih dari 2 juta dolar AS per bulan untuk memberikan keamanan 24 jam kepada Pompeo dan mantan utusan Iran Brian Hook.

Kedua pejabat itu menghadapi ancaman "serius dan kredibel" dari Iran, AP melaporkan, mengutip laporan dari Departemen Luar Negeri kepada Kongres.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya