Berita

Pemakaman pasien Covid-19/Net

Kesehatan

Studi: Angka Kematian Covid-19 Sebenarnya Capai 18 Juta, Tiga Kali Lipat dari Catatan Resmi

JUMAT, 11 MARET 2022 | 11:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah studi menemukan angka kematian akibat pandemi Covid-19 jauh lebih tinggi, bahkan hingga tiga kali lipat dari catatan resmi.

Studi yang telah diterbitkan dalam jurnal medis Lancet itu menyebut ada 18,2 juta orang yang mungkin meninggal di seluruh dunia karena Covid-19 sejak awal virus itu muncul.

Angka tersebut jauh dari perhitungan resmi, yaitu 5,9 juta kematian yang tercatat, seperti dikutip Bloomberg.

Kesenjangan dengan angka kematian resmi disebabkan oleh kurangnya pengujian dan data kematian yang tidak dapat diandalkan di berbagai negara dan wilayah.

“Di tingkat global, ini adalah kejutan kematian terbesar sejak flu Spanyol,” kata direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, Christopher J.L. Murray.

Ia merujuk pada pandemi Flu Spanyol yang terjadi pad 1918, dan menewaskan 50 juta orang di dunia.

Dalam sebuah wawancara, Murray menuturkan, Covid mendorong lonjakan 17 persen kematian di seluruh dunia.

Para ilmuwan kemudian membandingkan kematian antara 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2021, dengan data yang sebanding untuk tahun-tahun sebelumnya.

Bukti menunjukkan lonjakan kematian adalah akibat langsung dari Covid-19. Tetapi beberapa kematian mungkin juga terjadi secara tidak langsung, yang disebabkan oleh kurangnya akses ke perawatan kesehatan dan layanan penting lainnya selama pandemi, atau dari perubahan perilaku yang mengarah pada bunuh diri hingga penyalahgunaan narkoba.

"Studi dari beberapa negara, termasuk Swedia dan Belanda, menunjukkan bahwa Covid-19 adalah penyebab langsung dari sebagian besar kematian berlebih," ujar profesor ilmu metrik kesehatan di Seattle, Haidong Wang.

Dengan memahami jumlah kematian yang sebenarnya, Wang mengatakan, sangat penting untuk pengambilan keputusan kesehatan masyarakat yang efektif.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya