Berita

Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Energi Supattanapong Punmeechaow /Net

Dunia

Thailand Antisipasi Gangguan Ekonomi Terkait Konflik Rusia-Ukraina

SELASA, 01 MARET 2022 | 12:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Konflik Ukraina dan Rusia terus berkecamuk, kekhawatiran akan terganggunya perekonomian global mulai menjadi kekhawatiran baru negara-negara di dunia, terutama setelah Moskow didepak dari jaringan keuangan global SWIFT oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Sejumlah langkah antisipasi pun dipersiapkan Pemerintah Thailand untuk mengurangi dampak terhadap perekonomian mereka dalam pertemuan kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha pada Seenin (28/2) waktu setempat.

Juru bicara Pemerintah Thailand, Thanakorn Wangboonkongchana, mengatakan bahwa pertemuan tersebut dilakukan Prayut bersama para wakilnya dan badan-badan terkait untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Ukraina menyusul ketegangan terus meningkat.


"Krisis, katanya, tidak diragukan lagi akan berdampak pada ekonomi, yang akan berkisar dari harga minyak yang lebih tinggi hingga volatilitas di pasar ekuitas dan cryptocurrency," kata Thanakorn, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (1/3).

"Ekonomi Thailand akan terluka jika krisis berlarut-larut," katanya.

Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Energi Supattanapong Punmeechaow mengatakan pemerintah sedang memantau situasi dengan cermat.

Meski impor energi Thailand tidak terkena dampak langsung krisis, dia mengatakan pemerintah akan meningkatkan stok bahan bakar nasional untuk meminimalkan dampak konflik terhadap masyarakat.

Sementara Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai mengatakan Prayut telah menginstruksikan instansi terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah untuk meredam dampak potensial dari krisis Ukraina.

"Harga energi, pasar saham, pertukaran mata uang, perdagangan dan investasi adalah beberapa isu yang disinggung perdana menteri dan mendesak pihak berwenang terkait untuk membuat rencana komprehensif jika (krisis) meningkat lebih lanjut," katanya.

Don juga mengatakan bahwa pemerintah menyambut baik kabar bahwa Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan, sebelum menambahkan Thailand akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terkena dampak konflik.

"Politik internasional itu rumit dan kami tidak bisa menerimanya begitu saja. Kami berharap masyarakat internasional akan bekerja sama secara serius untuk menyelesaikan konflik ini dan mengatasinya," kata Don.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya