Berita

Warga Ukraina meninggalkan rumah mereka, mencari perlindungan di kota terdekat atau negara tetangga/Net

Dunia

Konflik Rusia-Ukraina Ancam Perekonomian Global, Thailand Ketar-ketir

SENIN, 28 FEBRUARI 2022 | 10:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perseteruan antara Rusia dan Ukraina dipercaya akan ikut berpengaruh pada ekonomi Thailand yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan selama pandemi.

Federasi Industri Thailand (FTI) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dimuat Bangkok Post pada Minggu (27/2), bahwa akibat invasi Rusia ke Ukraina telah membayangi inflasi yang lebih tinggi dan menyebakan lesunya perekonomian di Thailand.

"Serangan Rusia di Ukraina mendorong harga energi lebih tinggi dan menyebabkan sanksi dari AS dan sekutunya. Thailand masih berjuang untuk pulih dari penurunan yang disebabkan oleh pandemi," kata wakil ketua FTI Kriengkrai Thiennukul.


Akibat konflik tersebut, Kriengkrai mengatakan ekonomi domestik mungkin tidak mencapai target pertumbuhan 3-4,5 persen tahun ini, seperti yang ditetapkan sebelumnya oleh Komite Tetap Gabungan Perdagangan, Industri dan Perbankan.

Rusia adalah pengekspor gas utama. Sepertiga pasokan gas ke negara-negara Eropa berasal dari Rusia.

"Jika pengiriman gas terganggu, industri berat di Eropa akan terpengaruh, yang akan mempengaruhi rantai pasokan secara global dan di Thailand," Kriengkrai.

"Jika sanksi memutuskan bank-bank Rusia dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication, yang dikenal sebagai SWIFT, sektor ekspor Thailand mungkin menanggung beban," katanya.

Menurut FTI, kerja sama perdagangan Thailand-Rusia mencapai sekitar 3 miliar baht dan Rusia adalah salah satu pasar pariwisata utama bagi Thailand, dengan 1,5 juta pengunjung setahun sebelum pandemi.

Sementara Chaichan Chareonsuk, ketua Dewan Pengirim Nasional Thailand (TNSC), mengatakan konfrontasi Rusia-Ukraina mungkin berdampak negatif pada ekonomi global dan Thailand, terutama dalam hal biaya produksi yang lebih tinggi yang didorong oleh kenaikan harga energi dan bahan baku seperti baja, sereal dan semikonduktor.

"Dewan mengharapkan pengiriman keluar Thailand tumbuh kuat, sebanyak 8 persen pada kuartal pertama, berkat pesanan pembelian di muka," kata Chaichan.

"Jika pertempuran berlanjut, ekspor Thailand pada kuartal kedua mungkin terpengaruh, dengan pesanan pembelian diperkirakan turun 4 hingga 5 miliar dolar AS terutama untuk mobil dan suku cadang, produk karet dan peralatan listrik," katanya.

Namun, dibalik semua kerugian yang akan ditanggung, Menteri Perdagangan Jurin Laksanawisit mengatakan, beberapa produk Thailand seperti produk karet kemungkinan akan diuntungkan jika konflik berkepanjangan karena dapat menjadi pengganti produk karet Rusia atau Ukraina di pasar global.

"Rusia, misalnya, mengekspor produk karet senilai sekitar 170 juta dolar AS ke Amerika," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya