Berita

Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier/RMOL

Politik

Hentikan Pindah IKN, Fuad Bawazier: Menghadapi Harga Minyak Goreng Saja, Pemerintah Kewalahan

KAMIS, 24 FEBRUARI 2022 | 19:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Meski ekonomi nasional perlahan merangkak naik, pemerintah belum bisa menjadikan kondisi tersebut sebagai indikator untuk menyatakan fiskal Indonesia bakal aman untuk waktu ke depan.

Pasalnya, kata mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, daya beli masyarakat saat ini cenderung menurun terlebih adanya kebijakan-kebijakan fiskal yang banyak merugikan rakyat.

"Sebetulnya, memang posisinya (fiskal) itu berat. Kalau di luar negeri sudah melakukan gerakan-gerakan kita akan terasa nanti, sekarang belum saja," kata Fuad Bawazier kepada wartawan, Kamis (24/2).


Fuad mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebesar 3,6 persen yang terjadi saat ini, tidak bisa meningkatkan daya beli masyarakat dengan cukup baik. Hal ini dikarenakan, di tengah pandemi saat ini pertumbuhan konsumsi masyarakat masih di angka 2 persen.

Seharusnya, kata dia, pertumbuhan ekonomi nasional yang ideal saat ini bagi Indonesia adalah 4 sampai 5 persen di tengah inflasi global dan naiknya harga komoditas.

Masih kata Fuad, ekonomi yang diklaim naik itu berbanding terbalik dengan fakta di mana pemerintah kewalahan dengan protes masyarakat akibat kenaikan harga minyak goreng.

"Tapi soal minyak goreng yang harganya aneh dan langka saja pemerintah sudah kewalahan," katanya.

Pada sisi lain, Fuad menilai, uang yang dimiliki pemerintah itu habis untuk pembayaran utang dan belanja rutin. Termasuk juga, soal pengeluaran-pengeluaran tidak perlu berlabel proyek infrastruktur.

Menurutnya, pemerintah sebaiknya menunda pengeluaran yang tidak perlu untuk mengurangi beban utang seperti proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dan pemindahan ibukota negara ke Penajam Paser Utara, kalimantan Timur.

Sebab, kata dia, proyek dikhwatirkan akan mangkrak apabila pemerintahan Presiden Joko Widodo akan berakhir di 2024 mendatang.

"Kalau soal Ibu kota baru, ya lihat saja nanti. Kalau presidennya baru, bagaimana? Apakah diteruskan atau tidak ? Kalau presiden baru, nggak nerusin ya mangkrak," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya