Berita

Rudal Merapi buatan PT Dahana meluncur di Lumajang, Jawa Timur/Ist

Politik

Dahana Uji Coba Rudal Merapi Penghancur Helikopter Militer

KAMIS, 30 DESEMBER 2021 | 17:01 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

PT Dahana (Persero) melakukan uji coba Peluru Kendali (Rudal) Merapi dengan mengusung istilah "Konser Akhir Tahun 2021" di Area Weapon Range (AWR) TNI AU, Lumajang, Jawa Timur pada 27 sampai 28 Desember 2021.

Bekerja sama dengan Pusat Penelitian Center for Integrated Research and Innovation (Cirnov), uji coba tersebut dilakukan untuk mengevaluasi performa tiap-tiap subsistem rudal dalam rangka pematangan penguasaan pembuatan teknologi rudal, peningkatan kemampuan rudal, serta persiapan hasil produksi riset untuk industri.

Direktur Teknologi dan Pengembangan Dahana, Suhendra Yusuf RPN mengatakan, Rudal Merapi mampu melesat di atas kecepatan 650 kilometer per jam atau melampaui kecepatan suara.


“Kecepatan rudal mampu untuk merontokkan pesawat, baik pesawat tempur, helikoper militer, serta sasaran udara lainnya seperti drone,” ujar Suhendra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/12).

Rudal Merapi memiliki berat yang cukup ringan sekitar 10 kilogram dan dapat dengan mudah dibawa ke mana-mana oleh tentara.

Pada aplikasinya, rudal dimasukkan ke dalam tabung peluncur yang membutuhkan canard dan fin-tail yang dapat dilipat sehingga setelah rudal ditembakkan dari peluncur, semua sirip-sirip tersebut akan membuka untuk melakukan fungsi aerodinamiknya menuju sasaran.

Rudal besutan anak bangsa ini juga dilengkapi dengan sistem fire and forget. Setelah rudal dilepaskan, ia akan mengunci target sasaran secara otomatis.

Menurut team leader Cirnov, Prof. Hariyadi, hasil uji tembak memperlihatkan konsistensi yang tinggi. Jarak jangkau langsung ke sasaran juga dapat mencapai 3.000 m.

Canard dan fin-tail juga dapat membuka dengan baik setelah keluar tabung peluncur untuk menuju area sasaran yang ditandai dengan flare atau sumber cahaya penghasil sinar inframerah yang dibawa terbang oleh drone.

Selanjutnya performansi sub yang lain berkaitan dengan posisi sasaran, sudut angguk (pitching), geleng (yawing), dan putaran rudal (rolling) termasuk posisi sasaran oleh seeker dapat dimonitor melalui alat telemetry yang dipasang di rudal selama ditembakkan.

Dengan demikian, diperoleh data secara langsung dan berterusan untuk evaluasi. Semua komponen rudal mampu menahan hentakan (G-shock) hingga mencapai 20 G yang muncul sewaktu rudal keluar dari peluncur.

Suhendra berarap, pembangunan peluru kendali secara mandiri diarapkan Indonesia bisa menghadapi ancaman embargo.

"Selain memenuhi kebutuhan alutsista nasional, produksi Rudal Merapi secara masif memiliki potensi untuk menambah finansial negara dengan menawarkannya di pasar persenjataan dunia," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya