Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Mantera 2022

SELASA, 16 NOVEMBER 2021 | 00:29 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

KRISIS memang membuat banyak perusahaan napasnya Senin=Kamis. Tetapi ibarat gadis, ada juga perusahaan yang bisa tampil lebih modis. Selalu ada pemenang dalam setiap krisis.

Saya benar-benar bersyukur. Sebagai penyedia jasa video conference, Jagaters Studio bisa melalui tahun 2021 ini dengan lebih baik. Kata ‘baik’ ini kelihatan terlalu subjektif. Karena hanya pabrik kecap yang mengatakan kecapnya nomor satu.

Sebaik apa? Itu pertanyaannya.

Pada masa sulit seperti ini, tidak ambruk saja sudah baik. Maka kalau kinerjanya bisa tumbuh - walau sangat kecil - boleh disebut sangat baik.

Tentu saya harus tahu diri: Perusahaan saya tidak termasuk perusahaan besar. Lebih tepat disebut UKM.

Saya dirikan pada akhir 2009 dengan modal pas-pasan alias modal dengkul. Sampai sekarang pun masih begitu-begitu saja.

Mungkin karena kelasnya UKM, Jagaters Studio lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berubah akibat pandemi. Karena organisasinya memang sangat kecil dan sederhana.

Saya coba membayangkan perusahaan raksasa. Misalnya Garuda Indonesia yang sedang sempoyongan. Beban utangnya yang mencapai lebih dari Rp 135 triliun itu membuat napasnya nyaris berhenti. Garuda pun masuk ICU karena tersengat Covid-19 level tertinggi.

Belum ada tanda-tanda Garuda Indonesia akan segera sembuh. Wakil Menteri BUMN menyebutkan, secara teknis kondisi Garuda saat ini sudah bangkrut. Tapi masih hidup. Secara legal. Belum ada pengumuman lebih lanjut dari manajemen Garuda Indonesia: Apa langkah bisnis selanjutnya.

Thai Airways, sejawat Garuda Indonesia di Thailand, rupanya telah masuk ICU lebih dulu. Tetapi flag carrier Negeri Gajah Putih itu sekarang sudah mendapat resep jitu: Banting stir jualan gorengan!

Berkat keberaniannya, Thai Airways sekarang membukukan penghasilan lebih dari Rp 4 miliar sebulan. Dalam publikasinya, tampak pramugarinya yang cantik-cantik sekarang sibuk melayani pembeli gorengan. Thay Airways berencana membuka banyak outlet melalui sistem waralaba.

Setali tiga uang. Raja penerbangan murah Air Asia ikut kelimpungan akibat Corona. Pemerintah membatasi pergerakan orang melalui pesawat udara di seluruh dunia. Tetapi pergerakan melalui alat transportasi darat masih relatif leluasa. Air Asia pun membangun bisnis baru taksi online. Mirip GoCar dan Grab Car.

Pandemi memang membuat industri penerbangan sekarat. Gara-gara pandemi, jumlah penumpang turun drastis. Pendapatan dari penjualan tiket tidak bisa menutup biaya operasionalnya. Sementara kewajiban pembayaran tidak otomatis bisa ditunda.

Untuk menyelamatkan kapal induk, nakhoda wajib mencari terobosan. Menyulap pramugari menjadi pramusaji gorengan adalah contoh terobosan itu.
Saya mendapat pelajaran setelah membaca nasib ketiga perusahaan penerbangan itu.

Pelajaran terpentingnya adalah:

1. Kecepatan. Cepat mengambil keputusan menjadi penentu langkah selanjutnya.
2. Keberanian. Berani berubah menentukan langkah berikutnya.
3. Keluwesan. Makin besar organisasinya makin lamban.

Cepat. Berani. Luwes. Tiga kata ini akan menjadi strategi bisnis Jagaters Studio memasuki situasi tidak pasti tahun 2022. Tidak perlu ikut-ikutan bisnis PCR. Walau untungnya sundul langit.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya