Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pangamat: AUKUS adalah Alasan 145 Jet Tempur China Berseliweran di Langit Taiwan

SELASA, 05 OKTOBER 2021 | 09:05 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan di Selat Taiwan meningkat dengan kehadiran jet-jet tempur China yang terbang di Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.

Sejak Jumat (1/10) hingga Senin (4/10), totalnya diperkirakan sudah ada 145 pesawat milik angkatan laut China yang masuk tanpa izin ke wilayah udara Taiwan.

Pada Jumat atau bertepatan dengan Hari Nasional China, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) menerbangkan 38 pesawat ke ADIZ Taiwan. Besoknya, Sabtu (2/10), ada 39 pesawat yang dikerahkan. Sementara Minggu (3/10) terdapat 16 pesawat, dan Senin terdapat 52 pesawat.

Itu adalah rekor intimidasi yang dilakukan China, yang memang kerap mengerahkan militer ke laut dan udara Taiwan selama dua tahun terakhir.

Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengerahkan pesawat patroli tempur dan mengeluarkan peringatan radio ke pesawat China. Mereka juga memperingatkan sistem rudal pertahanan udaranya untuk memantau pesawat tempur China.

Menurut sejumlah ahli, China tidak hanya menguji perairan dengan melenturkan otot-ototnya, tetapi juga mencoba menurunkan moral Taiwan.

Tindakan itu merupakan reaksi atas mobilisasi kekuatan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Jepang, Taiwan, Australia di Indo-Pasifik untuk menanggapi agresi China.

Pakta militer AUKUS (Australia, Inggris, dan AS) baru-baru ini  juga dinilai cukup mengguncang China.

Hal itu disampaikan oleh ahli kebijakan luar negeri China di Australian National University Wen-Ti Sung, seperti dikutip ABC.

"(AUKUS) adalah masalah besar yang menandakan kesediaan Australia untuk terlibat lebih besar dalam (isu) keamanan di Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Ini meningkatkan pencegahan terhadap China, dan China tidak memandangnya menguntungkan," terang Sung.

Dalam beberapa waktu terakhir, China secara terbuka mengatakan bahwa mereka berencana untuk menggabungkan Taiwan ke daratan bahkan jika harus mencaploknya secara militer.

Penegasan itu juga diberikan oleh Presiden Xi Jinping pada peringatan 100 tahun Partai Komunis China (PKC) pada 1 Juli 2021.

"Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, kemauan dan kemampuan rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka,' kata Xi, mengacu pada Taiwan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya