Berita

Natalius Pigai/Net.

Politik

Dianggap Rasis Usai Singgung Ganjar dan Jokowi, Natalius Pigai: Saya Penentang Rasisme Paling Depan

MINGGU, 03 OKTOBER 2021 | 03:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pernyataan aktivis Papua, Natalius Pigai, yang menyorot keras Ganjar Pranowo dan Joko Widodo terus bergulir panas. Pernyataan itu membuat dirinya dianggap rasis oleh sebagian pihak.

Dalam pernyataannya yang jadi kontroversi itu, Pigai meminta masyarakat khususnya warga Papua untuk tidak mempercayai orang Jawa Tengah seperti Ganjar Pranowo dan Joko Wododo.

Pigai pun dengan tegas membantah telah bersikap rasis melalui pernyataannya tersebut, yang menyinggung orang Jawa Tengah.

"Saya adalah Penentang Rasisme paling terdepan. Tidak ada twit saya yang isinya rasis. Mereka kait-kaitkan dengan rasisme karena sakit hati, dan kemampuan otaknya belum mampu mencerna secara jernih. Saya sudah sebut nama (subjek), frasa 'Orang Jawa Tengah Jokowi' itu 'AKSIOMA'," tegas Pigai melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (2/10).

Ganjar Pranowo sendiri telah merespons pernyataan Pigai tersebut. Politikus PDI Perjuangan itu menjawabnya dengan mendoakan Pigai tetap sehat dan tetap kritis.

Mendengar dirinya didoakan Ganjar, Pigai pun menjawab, "Oyaa, saya baru tahu kalau Mas Ganjar sudah beralih profesi jadi pendoa atau tukang Doa."

Mantan anggota Komnas HAM ini pun mengaku sudah banyak pihak yang terus bersikap rasis kepada dirinya. Tapi ia memilih untuk tetap tenang menghadapi semua hinaan tersebut.

"Sudah banyak pendukung yang rasis sama saya, apakah saya harus marah? Banyak yang menghina, apakah saya harus ngamuk? Gusti Ora Sare," ujar Pigai.

Natalius Pigai sebelumnya mengingatkan rakyat Papua agar tidak terkecoh dengan sosok Joko Widodo dan Ganjar Pranowo. Ia menganjurkan rakyat Papua tidak percaya dengan orang Jawa Tengah seperti Ganjar Pranowo, Presiden Jokowi.

“Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar,” ujar Natalius Pigai dalam pernyataan terbukanya, Jumat (1/10).  

Menurut Pigai, selama ini kekayaan rakyat Papua telah dikuras. Bukan hanya itu, warga Papua juga kerap mendapat perlakuan rasisme.

“Mereka merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat Papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan Rasis, monyet, dan sampah,” tegasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya