Berita

Vaksinasi Covid-19/Net

Politik

Kesenjangan Vaksin Terjadi di Luar Jawa-Bali, Masyarakat Sipil Minta Pemerintah Lebih Giat Jemput Bola

KAMIS, 26 AGUSTUS 2021 | 22:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengakuan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, terkait dengan kesenjangan akses vaksin bagi warga di luar wilayah Pulau Jawa dan Bali ditanggapi Koalisi Masyarakat Sipil.

Dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu siang (25/8), Budi menyebutkan lima daerah yang paling sedikit mendapat akses vaksin Covid-19 hingga hari ini. Antara lain di Lampung, Maluku Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan Papua.

Sementara dalam catatan Koalisi Masyarakat Sipil yang bersumber dari Kementerian Kesehatan per 26 Agustus 2021, menemukan keanehan di dalam rasio populasi yang mendapat vaksin, di mana jumlahnya baru 29 dari 100 atau kurang dari 30 persen.

Dari situ, Koalisi Masyarakat Sipil mencatat stok vaksin di sejumlah daerah masih berlimpah, di mana berdasakan data Kemenkes per 25 Agustus 2021 stok vaksin di Kabupaten Maybrat, Papua Barat misalnya, diperkirakan baru habis dalam 298 hari ke depan.

"Di Kabupaten Yalimo, Papua persediaan vaksin baru habis untuk 1.080 hari lagi. Bahkan, stok vaksin di Kabupaten Yahukimo, Papua, baru akan tuntas 1.775 hari atau 4,86 tahun ke depan saking banyaknya," ujar Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Kamis malam (26/8).

Di samping melihat adanya akses vaksin yang belum diberikan Pemerintah Daerah (Pemda) kepada warga di daerah, Dewi Kartika juga menemukan persoalan lain yang membuat kelompok masyarakat terdalam belum bisa menerima vaksinasi yang disediakan pemerintah.

Yakni salah satunya mengenai kemampuan masyarakat menjangkau wilayah vaksinasi digelar. Sebagai contoh, Dewi Kartika menyebutkan warga di Desa Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, yang memerlukan waktu tiga jam menggunakan motor, untuk datang ke sentra vaksin paling dekat dari kediamannya.

"Karena itu, kami minta pemerintah tak hanya menunggu orang datang, tapi harus jemput bola ke desa-desa," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya