Berita

Aksi tolak UU Cipta Kerja di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat/RMOL

Politik

HMI MPO Minta Polri Tangkap Otak Pembuat Rusuh Saat Pandemi

SABTU, 24 JULI 2021 | 22:32 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Umum PB HMI MPO, Ahmad Latupono menyayangkan adanya kelompok-kelompok yang memanfaatkan kondisi negara yang sedang dilanda wabah pandemi dengan berusaha memantik kerusuhan.

"Aneh bin heran juga rasanya, terkhusus kepada mereka yang oportunis terhadap kondisi bangsa seperti saat ini, harusnya mereka ikut bantu kerja-kerja pemerintah dalam hal penanganan covid di tanah air ini," kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/7).

Untuk itu, ia meminta agar aparat penegak hukum untuk melakukan penangkapan terhadap mereka yang disinyalir membuat situasi tanah air semakin kacau dan tidak terkendali.


Ahmad menekankan dan berharap agar Polri untuk bekerja cepat, tepat dan efisien guna membarangus kelompok-kelompok yang hendak membuat kondusifitas dan stbilitas negara terganggu.

"Saya rasa Polri harus bekerja cepat, bila perlu tangkap saja mereka yang mau bikin rusuh, pemerintah lagi fokus tangani Covid mereka malah mau bikin rusuh, kan ini bahaya, ditambah angka positif akhir-akhir ini masih tinggi saya tekankan, langkah prepentif harus diambil oleh polri dalam waktu dekat,' pinta Ahmad.

Sebelumnya banyak beredar poster-poster ajakan untuk melakukan aksi demonstrasi terkait penolakan kebijakan pemerintah menyoal PPKM di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya, sebuah poster berisi ajakan menggelar aksi penolakan longmarch dari Glodok menuju Istana Negara.

"Jokowi End Game: Mengundang seluruh elemen masyarakat! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya," demikian bunyi ajakan dalam poster tersebut, Jumat (23/7).

Poster ini turut mencantumkan sejumlah lambang, mulai dari Gojek, Grab, dan Shopee Food. Tertera pula lambang aliansi mahasiswa dan paguyuban pedagang kaki lima.

Namun demikian, tidak ada kontak person yang tercantum dalam sebaran tersebut. Aksi menolak PPKM sebelumnya juga terjadi di sejumlah wilayah di tanah air. Teranyar di Bandung, Jawa Barat. Di mana mahasiswa dan para driver ojol sempat meneriakkan kata “revolusi”.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya