Berita

Bambang Widjojanto/Net

Politik

BW Dan Denny Indrayana Dinilai Punya Etika Buruk Dalam Semangat Antikorupsi

KAMIS, 22 JULI 2021 | 19:38 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Bambang Widjojanto (BW) telah kehilangan integritas dengan mengenyampingkan tugas intinya sebagai pejabat publik di Pemprov DKI Jakarta.

Hal tersebut ditegaskannya, karena BW lebih memilih membela Denny Indrayana dalam perselisihan hasil Pilgub Kalsel di Mahkamah Konstitusi (MK).

Fadhli menyayangkan sikap Denny yang membiarkan eks pimpinan KPK itu membelanya di persidangan. Dengan kata lain, Denny dan BW sama-sama tidak memiliki etika politik. Fadhli juga meragukan BW dan Denny memiliki semangat antikorupsi.

"BW adalah Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI sekaligus Ketua Komite Pencegahan Korupsi Ibu Kota. Di saat yang bersamaan dia lebih memilih beracara di MK membela sohibnya ketimbang mengawasi penyaluran bansos yang dalam tanda kutip rawan dikorupsi," kata Fadhli dalam keterangan tertulis, Kamis (22/7).

"Baik BW dan Denny sama-sama punya etika buruk. Harusnya Denny sebagai teman membiarkan BW fokus bekerja di DKI. Sedangkan BW menahan diri dan bekerja membantu penyaluran bansos di DKI," tambah dia.

Seharusnya menurut Fadhli, BW lebih fokus membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengawasi pelaksanaan atau pengadaan bansos Covid-19 agar tepat sasaran dan tidak diselewengkan.

"Untuk itu dia digaji mahal dari kantong rakyat dan negara. Bukan malah beracara membela Denny Indrayana. Kalau itu yang sudah terjadi maka integritasnya sebagai aparat pencegah korupsi patut dipertanyakan," tegas Fadhli.

Pengamat politik asal UIN Jakarta itu juga mempertanyakan sense of crisis BW yang lebih memilih kepentingan individu ketimbang negara yang sedang gencar dalam mengendalikan wabah virus Covid-19.

"Tugas utama BW itu ikut terlibat langsung dalam penanggulangan Covid, bukan ikut bela membela kepentingan individu dan kelompok tertentu," ucapnya.

Menambahkan, Fadhli pun meminta BW untuk memilih mundur dari TGUPP jika tidak lagi fokus mengemban amanah sebagai pejabat publik di Pemprov DKI Jakarta.

"Tentu saja ini preseden buruk bagi pejabat publik. Ada kepentingan yang lebih besar dan urgen untuk segera diselesaikan justru diabaikan demi kepentingan kelompok tertentu. Lebih baik BW memilih mundur dari TGUPP ketimbang menjadi contoh buruk ke depannya," pungkas Fadhli.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya