Berita

Pengamat politik dan hukum Unas, Saiful Anam/Net

Politik

Pejabat Tinggi Pengirim Pesan Ke Rizal Ramli Lebih Baik Mengundurkan Diri

MINGGU, 18 JULI 2021 | 14:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pejabat tinggi di pemerintahan Joko Widodo yang mengirim pesan kepada tokoh nasional Rizal Ramli disarankan untuk mundur dari jabatannya.

Begitu saran yang disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Saiful Anam menanggapi adanya pejabat tinggi yang berkirim pesan ke Rizal Ramli yang dianggap tidak elok.

"Sangat tidak pantas bagi pejabat yang mengirim pesan kepada Rizal Ramli dengan menuduh menambah buruk keadaan dan kebencian. Saya kira sangat tidak elok bagi pejabat tersebut dengan menuduh yang bukan-bukan kepada Rizal Ramli," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/7).


Menurut Saiful, pejabat tinggi tersebut tidak siap menjadi pejabat karena dengan ucapannya kepada Rizal Ramli mengindikasikan tidak siap untuk dikritik.

"Sehingga mestinya kalau tidak ingin dikritik jangan menjadi pejabat," kata Saiful.

Karena sambung Saiful, Rizal Ramli menurutnya tidak membenci orang perorangan. Akan tetapi, lebih kepada mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah.

"Sehingga menurut saya masih dalam batas-batas etika dalam menyampaikan pendapat. Kalau kemudian merasa tersinggung, maka sebaiknya jangan jadi pejabat, karena sejatinya seorang pejabat harus siap dikritik," pungkas Saiful.

Seorang pejabat tinggi negara mengirimkan sebuah pesan kepada ekonom senior DR. Rizal Ramli.

Di dalam pesannya itu, sang pejabat mengakui betapa tidak mudah menangani varian Delta dari SARS Cov-2 yang menyebabkan Covid-19.

“Agar Anda tahu, sangat sulit mengatasi Delta variant. Belum ada negara yang mampu mengatasi secara total varian Delta ini,” tulis sang pejabat tinggi negara dalam pesannya kepada Rizal Ramli.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya