Berita

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in/Net

Dunia

Meski Hadir Di Pertemuan G7, Korsel Tidak Akan Jadi Bagian Dari Pernyataan Bersama Yang Akan Targetkan China

KAMIS, 10 JUNI 2021 | 14:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pemimpin negara-negara anggota G7 kembali menggelar pertemuan tahunan yang kali ini digelar di Inggris.

Selain tujuh negara anggota G7, negara tuan rumah Inggris juga mengundang Korea Selatan, India, Australia, dan Afrika Selatan, untuk menghadiri pertemuan tahun ini.

Korea Selatan telah diundang selama dua tahun berturut-turut, tetapi itu akan menjadi KTT G7 pertama Presiden Moon Jae-in karena acara tahun lalu dibatalkan karena pandemi.

Dalam sebuah pernyataan, pihak Korea Selatan mengatakan bahwa sebagai negara yang diundang, mereka tidak akan menjadi bagian dari pernyataan bersama G7, yang diasumsikan mencakup penargetan konten dan menekan China, seperti dilaporkan Global Times, Kamis (10/6).

Juru Bicara Gedung Biru Korea Selatan mengatakan dalam sebuah jumpa pers pada Rabu (9/6), bahwa pernyataan bersama G7 akan menjadi dokumen resmi yang disahkan oleh negara-negara anggota G7, dan negara-negara yang diundang tidak akan berpartisipasi di dalamnya, demikian dilaporkan media Korea Selatan Kyunghyang Shinmun.

Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong mengatakan dalam panggilan telepon bersama Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi, bahwa sebagai tetangga dekat, Korea Selatan sangat mementingkan pengembangan kemitraan strategis Korea Selatan-China, mematuhi dengan prinsip satu-China, dan sepenuhnya mengakui sensitivitas hubungan lintas Selat Taiwan.

Wang mengingatkan Chung bahwa 'strategi Indo-Pasifik' AS adalah hasil dari mentalitas Perang Dingin dan bertujuan untuk memprovokasi konfrontasi kelompok, menambahkan bahwa sebagai tetangga yang bersahabat dan mitra strategis, China dan Korea Selatan harus mematuhi konsensus politik mereka.

Dalam percakapan itu, Menteri Chung juga menyuarakan harapan untuk perkembangan hubungan yang stabil antara AS dan China.

Sementara ada laporan media yang mengatakan Presiden AS Joe Biden berusaha untuk menggalang solidaritas untuk menekan China pada pertemuan itu, para ahli percaya sangat penting bagi Presiden Korea Selatan untuk mencapai keseimbangan antara AS dan China.

Sebelumnya China telah menyatakan kekecewaannya atas pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh para pemimpin dari AS dan Korea Selatan bulan lalu yang menyatakan apa yang disebut keprihatinan atas situasi di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya