Berita

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez/Net

Dunia

Dukung Upaya Rekonsiliasi, Spanyol Kembali Buka Kantor Kedutaan Di Libya Setelah Ditutup Selama 7 Tahun

JUMAT, 04 JUNI 2021 | 15:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Spanyol membuka kembali kantor kedutaan mereka di Libya setelah ditutup selama tujuh tahun akibat perang saudara.

Pembukaan itu diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez saat bertemu mitranya  Abdul Hamid Dbeibah, di kediamannya di Tripoli, Kamis (3/6) waktu setempat.

Perdana menteri Spanyol mengatakan negaranya mendukung upaya stabilisasi dan rekonsiliasi di Libya.

Sanchez mengumumkan bahwa Spanyol telah memulai layanan konsuler untuk mengeluarkan visa Schengen kepada warga Libya untuk berkontribusi dalam meningkatkan kerja sama dan memperkuat hubungan antara kedua negara.

PM Spanyol juga mencatat bahwa masyarakat internasional mendukung pemilihan di Libya, yang dijadwalkan pada 24 Desember.

Sementara Dbeibah mengatakan bahwa dia menyambut baik pembukaan kembali kedutaan dan upaya untuk membawa hubungan ke tingkat tertinggi setelah bertahun-tahun.

“Kami menilai langkah ini merupakan indikasi keseriusan Spanyol dalam meningkatkan hubungan bilateral,” katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (4/6).

“Kami menantikan langkah-langkah yang lebih positif dan dimulainya kembali lalu lintas udara antara kedua negara dan pelonggaran penerbitan visa untuk warga Libya,” ujarnya.

Dbeibah mengatakan bahwa selama pertemuan dengan delegasi Spanyol, mereka sepakat untuk mengaktifkan kembali Komisi Gabungan Libya-Spanyol untuk mengevaluasi semua perjanjian yang ditandatangani sebelumnya antara kedua negara dan untuk menentukan yang mungkin - yang telah terbengkalai sejak 2008.

Libya baru-baru ini menyaksikan perkembangan positif menyusul terobosan di mana partai-partai saingan menyetujui tentang otoritas eksekutif baru yang bersatu yang akan memerintah menjelang pemilihan nasional.

Rakyat Libya berharap pemerintah baru akan mengakhiri perang saudara bertahun-tahun yang telah melanda negara itu sejak penggulingan dan pembunuhan orang kuat Muammar al-Qaddafi pada 2011.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya